Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu akan melakukan penanganan darurat terhadap jembatan yang ambruk akibat banjir di Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko.

“Untuk mengatasinya, isyaallah kita akan kasih pancang kayu kelapa supaya bagian bawah jembatan tidak tergerus abrasi lagi,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.

Instansinya siang hari ini mengirim ekskavator untuk melakukan pemasangan pancang kayu kelapa supaya bagian bawah jembatan tersebut tidak tergerus abrasi.

Untuk selanjutnya akan dicek kembali apakah memang peralatan itu bisa digunakan guna mencegah bagian jembatan tersebut tergerus abrasi atau tidak.

Namun, katanya, sementara ini mengatasinya dengan membuat penahan abrasi supaya arus air tidak menggerus bagian lain di jembatan tersebut.

“Kita membuat penahan jembatan sebagai upaya tanggap darurat supaya bagian bawah jembatan tidak tergerus yang lain. Kalau tidak juga, kami menimbunnya menggunakan tanah dan sirtu tetapi dengan kapasitas tiga sampai lima tahun tidak bisa untuk tonase lebih besar,” ujarnya.

Selain melakukan penanganan darurat jembatan tersebut, pihaknya rencananya menunggu pembangunan jembatan bailey di lokasi jembatan yang ambruk tersebut.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi setempat dan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII, sedangkan jembatan bailey sudah menuju Kabupaten Mukomuko.

Jembatan yang menghubung Desa Pondok Batu dan Kelurahan Pasar Mukomuko dan desa lain di Kecamatan Kota Mukomuko ambruk pada Selasa (18/5), sekitar pukul 19.30 WIB.

Jembatan samping kantor PDAM tersebut turun sebelah kanan arah Sungai Selagan dan arah Kelurahan Pasar Mukomuko, Saat ini kondisi sudah miring ke kanan dengan turun setengah meter.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021