Benih ikan air tawar yang dihasilkan petani ikan di Desa Belumai I dan Belumai II, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu dipasarkan hingga ke sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
"Benih ikan nila maupun benih ikan mas yang dihasilkan petani ikan di sini selain dijual kepada petani pembudidaya ikan yang ada di Rejang Lebong dan daerah lainnya di Provinsi Bengkulu. Kami juga mengisi permintaan sejumlah daerah di Provinsi Jambi," kata Wahyu (28), petani ikan yang ada di Desa Belumai I, Kecamatan Padang Ulak Tanding saat ditemui, Jumat malam..
Dia menjelaskan, sejumlah daerah di Provinsi Jambi yang menjadi langganan benih ikan yang dihasilkan petani ikan setempat di antaranya Kabupaten Merangin, Batanghari maupun di Kota Jambi.
Adapun ikan air tawar yang diminati oleh petani ikan di sejumlah daerah di Provinsi Jambi ini ialah ikan nila warna merah, di mana ikan-ikan ini dibudidayakan dengan sistem keramba apung di sepanjang Sungai Batanghari yang membelah Provinsi Jambi.
"Benih ikan nila umur dua bulan per ekor kami jual Rp200, sedangkan untuk benih kiloan kami jual Rp18.000 per kg dengan isi sekitar 18 ekor ikan," terangnya.
Harga ikan tersebut tambah dia, merupakan harga jual di tingkat petani di Desa Belumai, jika pembelinya minta diantar maka pembeliannya harus banyak dan dikenakan biaya tambahan berupa ongkos kirim, karena jika sedikit mereka akan rugi dengan ongkos antar.
Jenis ikan nila yang dibudidayakan oleh petani ikan di Desa Belumai itu sendiri kata Wahyu, diantaranya jenis nila gesit, nila merah, nirwana, kekar, serta jenis nila best yang berasal dari Bogor, dan ikan nila jenis lokal sekelas mujair.
Sementara itu, kepala UPT Balai Benih Ikan (BBI) Belumai I Edy Sukriawan ditempat terpisah menyebutkan usaha budidaya ikan air tawar di daerah itu sudah ada sejak tahun 2000 lalu, bermula dari kolam tanah dan kemudian menjadi kolam permanen terbuat dari beton.
Usaha perikanan yang ada di wilayah itu kata dia, ditekuni oleh 100 rumah tangga perikanan (RTP), terbanyak berada di Desa Belumai I dan sebagian lagi di Desa Belumai II, di mana ikan yang dijual ini berupa ikan konsumsi maupun benih ikan.
"Ikan konsumsinya kebanyakan dipasarkan ke Kota Palembang dan daerah lainnya di Sumatera Selatan, dan sebagian lagi ke Bengkulu dan Kota Curup. Kalau benih ikannya dikirim sampai ke luar daerah seperti Lubuklinggau, hingga ke Jambi," jelas dia.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
"Benih ikan nila maupun benih ikan mas yang dihasilkan petani ikan di sini selain dijual kepada petani pembudidaya ikan yang ada di Rejang Lebong dan daerah lainnya di Provinsi Bengkulu. Kami juga mengisi permintaan sejumlah daerah di Provinsi Jambi," kata Wahyu (28), petani ikan yang ada di Desa Belumai I, Kecamatan Padang Ulak Tanding saat ditemui, Jumat malam..
Dia menjelaskan, sejumlah daerah di Provinsi Jambi yang menjadi langganan benih ikan yang dihasilkan petani ikan setempat di antaranya Kabupaten Merangin, Batanghari maupun di Kota Jambi.
Adapun ikan air tawar yang diminati oleh petani ikan di sejumlah daerah di Provinsi Jambi ini ialah ikan nila warna merah, di mana ikan-ikan ini dibudidayakan dengan sistem keramba apung di sepanjang Sungai Batanghari yang membelah Provinsi Jambi.
"Benih ikan nila umur dua bulan per ekor kami jual Rp200, sedangkan untuk benih kiloan kami jual Rp18.000 per kg dengan isi sekitar 18 ekor ikan," terangnya.
Harga ikan tersebut tambah dia, merupakan harga jual di tingkat petani di Desa Belumai, jika pembelinya minta diantar maka pembeliannya harus banyak dan dikenakan biaya tambahan berupa ongkos kirim, karena jika sedikit mereka akan rugi dengan ongkos antar.
Jenis ikan nila yang dibudidayakan oleh petani ikan di Desa Belumai itu sendiri kata Wahyu, diantaranya jenis nila gesit, nila merah, nirwana, kekar, serta jenis nila best yang berasal dari Bogor, dan ikan nila jenis lokal sekelas mujair.
Sementara itu, kepala UPT Balai Benih Ikan (BBI) Belumai I Edy Sukriawan ditempat terpisah menyebutkan usaha budidaya ikan air tawar di daerah itu sudah ada sejak tahun 2000 lalu, bermula dari kolam tanah dan kemudian menjadi kolam permanen terbuat dari beton.
Usaha perikanan yang ada di wilayah itu kata dia, ditekuni oleh 100 rumah tangga perikanan (RTP), terbanyak berada di Desa Belumai I dan sebagian lagi di Desa Belumai II, di mana ikan yang dijual ini berupa ikan konsumsi maupun benih ikan.
"Ikan konsumsinya kebanyakan dipasarkan ke Kota Palembang dan daerah lainnya di Sumatera Selatan, dan sebagian lagi ke Bengkulu dan Kota Curup. Kalau benih ikannya dikirim sampai ke luar daerah seperti Lubuklinggau, hingga ke Jambi," jelas dia.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021