Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - PT Inti Rajawali Nusantara menginvestasikan senilai Rp12 triliun untuk pembangunan pengembangan tiga unit terminal dan dermaga Linau Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, serta membuka akses jalur kereta api menuju Sumatra Selatan.
"Hingga kini proses masih dalam penelitian analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup. Diperkirakan setelah amdal dikeluarkan maka proses konstruksi akan berjalan selama lima tahun ke depan," kata Direktur Utama PT Inti Rajawali Nusantara, Hakman Novi, Jumat.
Ia menjelaskan, dermaga yang direncanakan dibangun ada tiga, satu untuk lokal dan dua dermaga kapal ekspor dan impor. Prosesnya nanti seluruhnya dilakukan PT IRN sebagai investor tunggal mulai dari pembebasan lahan sampai pengerjaan kontruksi.
Pada pengerjaan konstruksi rel kereta api nanti, setidaknya dibutuhkan 12,5 juta kubik batu pecah digunakan sebagai landasan rel kereta sepanjang 181 kilometer dengan luas areal rel 100 meter.
"Batu pecah nanti tentu kami akan melibatkan masyarakat Kaur sebagai penyediai. Begitu juga dengan tenaga umum, kami akan berkoordinasi dengan pemerintahan desa pada setiap jalur lintas rel itu. Tenaga kerja akan direkrut dari daerah tersebut," katanya.
Pembangunan rel kereta nanti akan dibangun masing-masing depo di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Muara Enim (Sumsel). Lalu akan dibangun dua tempat transit di jalur rel yakni di Ogan Komering Ilir (OKI) dan Muara Dua OKI Selatan, Sumsel.
"Rel kereta api ini diperuntukan bagi angkutan batu bara dan hasil bumi lain sehingga butuh depo penempatan barang dan tempat transit untuk naik-turun barang," ujarnya. (man)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Hingga kini proses masih dalam penelitian analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup. Diperkirakan setelah amdal dikeluarkan maka proses konstruksi akan berjalan selama lima tahun ke depan," kata Direktur Utama PT Inti Rajawali Nusantara, Hakman Novi, Jumat.
Ia menjelaskan, dermaga yang direncanakan dibangun ada tiga, satu untuk lokal dan dua dermaga kapal ekspor dan impor. Prosesnya nanti seluruhnya dilakukan PT IRN sebagai investor tunggal mulai dari pembebasan lahan sampai pengerjaan kontruksi.
Pada pengerjaan konstruksi rel kereta api nanti, setidaknya dibutuhkan 12,5 juta kubik batu pecah digunakan sebagai landasan rel kereta sepanjang 181 kilometer dengan luas areal rel 100 meter.
"Batu pecah nanti tentu kami akan melibatkan masyarakat Kaur sebagai penyediai. Begitu juga dengan tenaga umum, kami akan berkoordinasi dengan pemerintahan desa pada setiap jalur lintas rel itu. Tenaga kerja akan direkrut dari daerah tersebut," katanya.
Pembangunan rel kereta nanti akan dibangun masing-masing depo di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Muara Enim (Sumsel). Lalu akan dibangun dua tempat transit di jalur rel yakni di Ogan Komering Ilir (OKI) dan Muara Dua OKI Selatan, Sumsel.
"Rel kereta api ini diperuntukan bagi angkutan batu bara dan hasil bumi lain sehingga butuh depo penempatan barang dan tempat transit untuk naik-turun barang," ujarnya. (man)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012