"Adanya buffer area ini merupakan tindak lanjut usulan Pemda Provinsi Bengkulu kepada General Manager PT Pelindo Regional II pada 2023 lalu, perihal perbaikan kinerja pelabuhan Pulau Baai secara menyeluruh," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Selasa.
Gubernur Rohidin Mersyah pun yakin keberadaan Buffer Area di Pelabuhan Pulau Baai juga akan memberi dampak positif terhadap kemajuan ekonomi Bengkulu.
"Pertama, dengan adanya buffer area ini daya saing pelabuhan akan naik. Kedua, biaya distribusi turun atau paling tidak stabil, mereka akan dapat kenyamanan," kata dia lagi.
Area penyangga tersebut tentunya juga menciptakan keamanan dan ketertiban di pelabuhan yang memberikan efek positif untuk aktivitas perekonomian pelabuhan.
"Tentu kami ingin situasi kamtibmas semakin kondusif di kawasan pelabuhan. Keempat, ada kontribusi terhadap pendapatan asli daerah," kata gubernur.
Penyediaan area penyangga dalam kawasan pelabuhan itu peruntukannya kata dia sebagai tempat parkir truk sementara.
"Buffer area di wilayah pelabuhan memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran, efisiensi, dan keamanan operasional pelabuhan. Dengan adanya buffer area dapat mengurangi waktu tunggu kapal di pelabuhan. Hal ini tentu akan menurunkan biaya logistik," ucapnya.
Biaya yang lebih rendah tersebut tidak hanya menguntungkan pelaku usaha, tetapi juga dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di pasar global. Area penyangga juga memungkinkan manajemen pelabuhan mengatur alur barang dengan lebih baik.
"Mengingat Pelabuhan Pulau Baai memiliki peran strategis sebagai pintu gerbang perdagangan dan distribusi barang di wilayah pesisir barat Pulau Sumatera," kata dia.
Gubernur Bengkulu mengharapkan area penyangga juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, baik dalam bentuk peluang kerja baru maupun peningkatan ekonomi lokal.
"Saya juga mengajak seluruh pihak, baik dari pemerintahan maupun swasta, untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam memajukan sektor logistik dan transportasi di Bengkulu," ujarnya.