Penyanyi dan pencipta lagu Asteriska yang tergabung dalam grup musik Barasuara, mengungkapkan kecintaannya dan mengajak para pendengar untuk peduli akan Bumi lewat single terbarunya, “Ibu Pertiwi”.
Melalui keterangannya pada Jumat, Asteriska membagi inspirasinya dalam membuat lagu ini. Ia bercerita, di akhir 2020, Asteriska berangkat ke Muara Gembong bersama Greenpeace dan Watchdoc untuk proyek video “Tenggelam dalam Diam” yang mendokumentasikan dampak abrasi terhadap wilayah yang terletak di pesisir pantai Jawa Barat.
"Nasib para warganya yang hanya bisa pasrah menyaksikan rumah mereka tenggelam membuat Asteriska benar-benar tersentuh sehingga menciptakan 'Ibu Pertiwi'," kata dia.
Direkam bersama produser dan arranger Andreas Arianto yang juga bermain piano di lagu ini, “Ibu Pertiwi” terdengar sedih sekaligus penuh harapan, serta memperdengarkan suara vokal Asteriska yang juga merupakan kolaborator musisi-musisi seperti Dewa Budjana, Eleventwelfth dan Baim itu.
Selain menciptakan lagu berdasarkan kecintaannya kepada alam, Asteriska juga mengambil langkah lain.
Bertepatan dengan dirilisnya “Ibu Pertiwi”, mulai 18 Juni Asteriska akan menggalang dana melalui kampanye “Lindungi Bumi, Rumah Kita” di situs penggalangan dana Kitabisa.com untuk dua LSM pilihannya, yakni North Bali Reef Conservation dan Lindungi Hutan. Semua donasi dari kampanye ini akan dibagi merata antara kedua organisasi tersebut.
“Mari teman-teman semua, kita bantu jaga alam dengan cara bantu sebarkan kampanye ini dan ikut berdonasi. Sekecil apa pun bantuannya, kalian sudah sangat membantu. Sedikit demi sedikit, kita bisa membuat perubahan dengan melestarikan alam sekitar kita, dunia ini, dan rumah kita,” kata dia.
“Mudah-mudahan laguku dapat membuatmu merasa lebih dekat dengan alam dan terus mengingatkan betapa pentingnya untuk menjaganya,” imbuhnya.
Dirilis di platform-platform musik digital mulai 18 Juni 2021, “Ibu Pertiwi” merupakan single pertama dari "Rumah Kita", mini album Asteriska berisi empat lagu bertema alam yang akan dilepas pada 2 Juli mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Melalui keterangannya pada Jumat, Asteriska membagi inspirasinya dalam membuat lagu ini. Ia bercerita, di akhir 2020, Asteriska berangkat ke Muara Gembong bersama Greenpeace dan Watchdoc untuk proyek video “Tenggelam dalam Diam” yang mendokumentasikan dampak abrasi terhadap wilayah yang terletak di pesisir pantai Jawa Barat.
"Nasib para warganya yang hanya bisa pasrah menyaksikan rumah mereka tenggelam membuat Asteriska benar-benar tersentuh sehingga menciptakan 'Ibu Pertiwi'," kata dia.
Direkam bersama produser dan arranger Andreas Arianto yang juga bermain piano di lagu ini, “Ibu Pertiwi” terdengar sedih sekaligus penuh harapan, serta memperdengarkan suara vokal Asteriska yang juga merupakan kolaborator musisi-musisi seperti Dewa Budjana, Eleventwelfth dan Baim itu.
Selain menciptakan lagu berdasarkan kecintaannya kepada alam, Asteriska juga mengambil langkah lain.
Bertepatan dengan dirilisnya “Ibu Pertiwi”, mulai 18 Juni Asteriska akan menggalang dana melalui kampanye “Lindungi Bumi, Rumah Kita” di situs penggalangan dana Kitabisa.com untuk dua LSM pilihannya, yakni North Bali Reef Conservation dan Lindungi Hutan. Semua donasi dari kampanye ini akan dibagi merata antara kedua organisasi tersebut.
“Mari teman-teman semua, kita bantu jaga alam dengan cara bantu sebarkan kampanye ini dan ikut berdonasi. Sekecil apa pun bantuannya, kalian sudah sangat membantu. Sedikit demi sedikit, kita bisa membuat perubahan dengan melestarikan alam sekitar kita, dunia ini, dan rumah kita,” kata dia.
“Mudah-mudahan laguku dapat membuatmu merasa lebih dekat dengan alam dan terus mengingatkan betapa pentingnya untuk menjaganya,” imbuhnya.
Dirilis di platform-platform musik digital mulai 18 Juni 2021, “Ibu Pertiwi” merupakan single pertama dari "Rumah Kita", mini album Asteriska berisi empat lagu bertema alam yang akan dilepas pada 2 Juli mendatang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021