Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan akan menemui Inspektorat Wilayah untuk meminta petunjuk terkait kekosongan pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) program bantuan bahan pokok untuk pasien COVID-19 di daerah ini.

“Kita belum bisa berjalan sampai sekarang karena PPTK program bantuan bahan pokok untuk pasien COVID-19 dimutasi di Kecamatan Selagan Raya, kini tidak ada PPTK kegiatan ini,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko Saroni dalam keterangannya di Mukomuko, Ahad.

Ia mengatakan hal itu menjawab pertanyaan mengapa instansinya belum melaksanakan program bantuan bahan pokok untuk pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah guna pencegahan penyebaran COVID-19.

Dinas Sosial setempat sebelumnya telah berkoordinasi dengan pihak Inspektorat Wilayah setempat terkait dengan kekosongan PPTK program bantuan untuk pasien COVID-19, tetapi baru koordinasi secara lisan.

Untuk itu pihaknya akan meminta petunjuk lebih lanjut kepada Inspektorat Wilayah setempat terkait kekosongan PPTK dan solusi untuk mengatasinya agar program ini cepat terlaksana.

Sebenarnya dia berharap PPTK program bantuan untuk pasien COVID-19 yang telah dimutasi sebagai pelaksana tugas kepala seksi di Kantor Kecamatan Selagan Raya dikembalikan lagi.

“Kalau bisa dikembalikan ke sini karena dia selain staf di dinas ini dan PPTK dan memang yang bersangkutan ini menguasai di bidangnya, untuk itu kalau bisa SK dikembalikan lagi,” ujarnya pula.

Selain itu, pihaknya menunggu pengganti PPTK program bantuan untuk pasien COVID-19 dan kemungkinan kegiatan ini baru bisa terlaksana pada bulan Agustus 2021.

Sementara itu, sasaran bantuan sosial untuk pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri ini tahap pertama untuk 250 orang pasien dan ada tambahan 200 orang lagi di APBD perubahan tahun 2021.

Sedangkan alokasi dana untuk membeli berbagai bahan kebutuhan pokok untuk pasien COVID-19 yang menjadi isolasi mandiri di rumahnya, yakni sebesar Rp150 ribu untuk membeli beras, mie, telur dan vitamin.

Dinas Sosial setempat tahun ini mendapat alokasi dana sekitar Rp80 juta yang bersumber dari dana alokasi umum untuk membeli berbagai kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh sebanyak 250 pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.*

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021