Pemerintah Provinsi Bengkulu menyiapkan anggaran sekitar Rp4 miliar sebagai modal awal pendirian bank wakaf mikro yang ditargetkan akan mulai beroperasi pada tiga bulan mendatang.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu Anzori Tawakal mengatakan, sebesar 30 persen dari modal awal tersebut akan ditanggung oleh Bank Bengkulu.

Sedangkan sisanya, lanjutnya  di Bengkulu, Senin ditarik dari dana Coorporite Sosial Responsibility (CSR) beberapa perusahaan besar di Bengkulu seperti perusahaan batu bara serta dana CSR milik perhimpunan bank negara (himbara) dan perusahaan BUMN lainnya.

"Untuk modal awal sekitar Rp4 miliar sebenarnya tidak ada permasalahan lagi, karena Bank Bengkulu sebagai salah satu BUMD menyanggupi sekitar 30 persen dan sisanya dilakukan penggalangan dana dari CSR," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan organisasi Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo) masih bekerja mempersiapkan kebutuhan pendirian bank wakaf mikro tersebut.

Salah satu tujuan didirikannya bank tersebut yakni untuk mengatasi permasalahan pembiayaan di tingkat masyarakat kecil atau kategori miskin, khususnya bagi kalangan pondok pesantren dan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan.

Dengan prinsip pengelolaan keuangan secara syariah, bank wakaf mikro ini akan tetap diawasi oleh OJK, kendati pengawasannya tidak sama seperti bank konvensional pada umumnya, melainkan sama seperti koperasi.

Sebab, bank wakaf mikro ini tidak melakukan kegiatan pengumpulan dana dari masyarakat, melainkan melakukan kegiatan simpan pinjam tanpa agunan dengan bunga kecil yakni tiga persen per tahun.

Rencananya, bank wakaf mikro ini akan disinergikan dengan program satu desa satu warung kopi digital yang merupakan turunan dari program desa digital dan desa wisata yang digagas pemerintah pusat.

"Peresmian program itu direncanakan berbarengan dengan launching berdirinya bank wakaf mikro di Bengkulu. Makanya, Bapak Gubernur minta waktu dalam tiga bulan ke depan," ujar  Anzori.

Pewarta: Carminanda

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021