Bengkulu (Antara Bengkulu) - Ketua Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) Syafril Syahbuddin menyatakan tidak akan mengambil dana tabot yang telah dianggarkan oleh Pemerintah Kota Bengkulu untuk penyelenggaraan Festival Tabot 2013.

"Kami tidak akan mengambil dana yang telah dianggarkan sebesar 300 juta dari Pemkot Bengkulu jika pemprov tidak memberikan bantuan dana untuk penyelenggaraan festival ini," kata dia di Bengkulu, Selasa.

Pihaknya menolak mengambil anggaran tersebut berawal dari kekecewaan terhadap keputusan DPRD Provinsi Bengkulu yang mencoret dana penyelenggaraan Festival Tabot 2013 sebesar 400 juta rupiah dari APBD Perubahan 2013.

"Untuk menyelenggarakan festival ini dan layak untuk dilihat khalayak ramai dengan ruang lingkup nasional membutuhkan anggaran sekitar 700 juta rupiah, sedangkan anggaran dari provinsi sebesar 400 juta dicoret jadi buat apa kita mengambil yang dianggarkan pemkot karena dana itu tidak akan cukup untuk menggelar ritual tabot ini menjadi festival," kata dia.

Sehingga menurut dia, jika anggaran Festival Tabot 2013 dari Provinsi Bengkulu sebesar 400 juta rupiah tetap tidak dapat dianggarkan, maka KKT hanya akan menggelar ritual tabot tanpa festival yang biasa digelar seperti tahun sebelumnya.

Ritual tabot, kata dia, yang digelar oleh Keluarga Kerukunan Tabot tetap terbuka dilihat oleh masyarakat.

"Ritual tidak akan kita gelar secara tertutup, namun gelaran ini tidak akan layak menjadi tontonan seperti festival. Biasanya pada festival, 17 tabot utama akan disandingkan di lapangan khusus dan dapat dilihat masyarakat, tetapi jika festival tahun ini gagal karena tidak ada anggaran, maka kami KKT hanya menyandingkan tabot di sini (di halaman rumah persatuan KKT) dan tidak bisa dilihat leluasa oleh masyarakat," kata Syafril.

Ia mengatakan pelaksanaan Festival Tabot sudah menjadi bagian dari budaya religius masyarakat Bengkulu.

"Festival ini digelar setahun sekali untuk menyambut tanggal 1 Muharram dan ini sudah menjadi budaya, setiap tahun kita gelar meriah sebagai agenda wisata nasional," ujar dia.

Dia berharap anggaran untuk Fastival Tabot dari Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak dicoret, oleh karena, festival tersebut merupakan kegiatan penting bagi masyarakat Bengkulu.

"Dengan Festival Tabot kita bisa melestarikan budaya karena kita bisa menyampaikan ke anak cucu melalui gelaran kegiatan itu, selain itu juga bisa meningkatkan aspek perekonomian Bengkulu, dan juga akan menarik minat wisata sehingga banyak pelancong yang datang ke sini," kata Syafril. (Antara)

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013