Bengkulu  (ANTARA Bengkulu) - Para pedagang di Pasar Pagar Dewa Kota Bengkulu meminta pemerintah mengoptimalkan keberadaan pasar tersebut sehingga keberadaan ratusan unit kios tidak mubazir.

"Pasar ini belum difungsikan optimal, hanya ada beberapa pedagang yang berjualan, itu pun hanya pagi hari, padahal ratusan kios sudah dibangun pemerintah," kata Hermin, koordinator penjual bumbu yang sehari-hari berjualan di Pasar Pagar Dewa, Selasa.

Ia mengatakan, sejak dibangun pada 2003, ratusan bangunan di pasar tersebut belum pernah difungsikan. Padahal, fasilitas kios untuk pedagang ikan, daging dan sembako sudah lengkap.

Menurut dia, pemerintah perlu mengoptimalkan pasar tersebut dan mengatur rute angkutan kota melewati pasar sehingga ramai oleh pembeli.

"Kalau sekarang pemerintah kota memfokuskan Pasar Panorama sehingga rute angkutan kota semakin semrawut," katanya.

Dari pantauan di lokasi, pasar yang memiliki lebih dari 300 kios tersebut juga dilengkapi fasilitas WC umum dan Mushola.

Namun, tidak berfungsinya bangunan pasar membuat sejumlah warga mempergunakan kios tersebut sebagai pemukiman sementara.

Petugas keamanan pasar Dayat mengatakan, tidak optimalnya pemanfaatan pasar tersebut membuat hampir 60 persen kios di Pasar Pagar Dewa sudah berubah menjadi pemukiman masyarakat.

"Daripada tidak digunakan, kami memperbolehkan masyarakat menunggu kios. Tidak ada pungutan sewa, hanya uang listrik dan air," katanya.

Ia mengatakan, dalam lima tahun terakhir warga mulai menempati kios tersebut menjadi tempat tinggal.

Jika pemerintah kota akan mengoptimalkan pasar tersebut, maka masyarakat yang menghuni kios siap pindah.

Salah seorang penghuni kios, Eva mengatakan sudah menghuni kios di blok H tersebut selama lima tahun.

Profesi suaminya yang menjadi tukang parkir di sekitar pasar Pagar Dewa membuat mereka memilih tinggal di kios berukuran 2 x 2 meter tersebut.

"Kami menggunakan dua kios, jadi bisa sebelah untuk memasak dan satu lagi untuk tempat tidur," katanya. (KR-RNI)

Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012