Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan jumlah pasien COVID-19 di daerah itu yang dinyatakan meninggal dunia bertambah dua orang sehingga jumlah meninggal saat ini menjadi 34 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Syamsir dalam keterangan di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan penyebaran COVID-19 di wilayah itu dalam beberapa waktu belakangan terus meningkat sehingga harus diwaspadai agar tidak bertambah banyak.

"Pada hari ini ada penambahan jumlah pasien COVID-19 yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak dua orang, sehingga jumlah keseluruhan pasien terkonfirmasi positif yang meninggal dunia terhitung sejak Juni 2020 lalu sampai hari ini sebanyak 34 kasus," kata dia.

Dia menjelaskan, dua pasien terkonfirmasi positif yang meninggal dunia tersebut saat tengah menjalani perawatan di RSUD Curup yakni kasus 1.909 berjenis kelamin laki-laki berumur 71 tahun berasal dari Kecamatan Selupu Rejang, serta kasus 1.913 berjenis kelamin perempuan, berumur 65 tahun dari Kecamatan Curup Timur.

Kedua pasien yang meninggal dunia ini, kata dia, telah dimakamkan dengan menerapkan protokol kesehatan pada hari itu juga di TPU desa masing-masing.

Pasien yang meninggal ini tambah dia, sebelumnya Jumat (17/7) dinyatakan terkonfirmasi positif bersama dengan 145 orang lainnya, kemudian keduanya menjalani perawatan di RSUD Curup karena kondisi kesehatannya memburuk.

Sementara itu, perkembangan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Rejang Lebong saat ini, kata Syamsir, telah menyebabkan 1.915 orang terpapar, kemudian dari jumlah itu sebanyak 1.605 orang dinyatakan telah sembuh, 34 meninggal dunia dan 276 orang lainnya masih dalam pengawasan.

Sedangkan untuk jumlah kasus suspek tercatat sebanyak 606 kasus, serta jumlah sampel yang diperiksa di laboratorium sebanyak 5.524 spesimen.

Dia mengimbau masyarakat daerah itu agar menerapkan prokes 5M dengan selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir, selalu menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021