Malang,  (Antara Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Malang dalam waktu dekat mulai mengembangkan taman petik buah yang diproyeksikan sebagai lokasi wisata andalan baru daerah tersebut.

         Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang Budi Iswoyo di Malang, Kamis, mengatakan taman wisata petik buah itu di kawasan Taman Burung Jeru, Kecamatan Tumpang.

         "Area seluas 11 hektare yang sudah cukup lama 'mati' ini akan kami sulap menjadi kawasan eko-pariwisata dengan tanaman ratusan jenis buah-buahan yang bisa dipetik dan dinikmati pengunjung," katanya.

         Ia menjelaskan penanaman buah akan segera dilakukan atau ketika musim hujan tiba. Anggaran untuk pembelian bibit ratusan jenis buah-buahan itu sebesar Rp850 juta.

         Namun, katanya, dari lahan seluas 11 hektare itu tidak seluruhnya untuk tanaman buah-buahan. Lahan yang digunakan untuk tanaman buah seluas 5,2 hektare dan selebihnya untuk pengembangan wisata lainnya yang mendukung keberadaan taman buah.

         Budi mengemukakan dari berbagai tanaman buah yang nantinya ditanam di area tersebut, ada dua jenis buah yang tetap akan ditonjolkan dan menjadi ikon taman itu, yakni apel manalagi dan durian, karena tanahnya cocok untuk kedua jenis tanaman itu.

         Menyinggung pengelola taman buah tersebut setelah dibuka untuk kawasan wisata umum, katanya, akan melibatkan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pertanian dan Perkebunan, serta Dinas Kehutanan.

         "Kami berharap taman petik buah di Jeru ini segera terwujud dan menjadi salah satu daerah tujuan bagi wisatawan. Dan, yang penting lagi mampu mendorong pengembangan perekonomian di wilayah Malang utara maupun timur," ujarnya.

         Taman Jeru seluas 11 hektare tersebut, sebelumnya adalah taman wisata sekaligus area penangkaran berbagai jenis burung, namun kondisinya semakin lama semakin memprihatinkan dan tidak berkembang yang akhirnya ditutup.

         Untuk menghidupkan kembali lahan seluas 11 hektare tersebut, Pemkab Malang bekerja sama dengan Kemendagri dan Organisasi Buruh Dunia (ILO) berencana membangun "Volcano Park" dengan dana dari investor berasal dari Prancis yang nilai investasinya sekitar Rp1,1 triliun.

         Namun, tidak ada perkembangannya dan akhirnya dibatalkan, meski pihak Pemkab Malang sudah melakukan studi kelayakan. *
    *

Pewarta: Oleh Endang Sukarelawati

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013