Sejumlah petani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan maraknya terjadi pencurian tandan buah segar kelapa sawit yang baru dan selesai dipanen dari pohonnya di wilayah itu.
"Kami baru mau memanen buah sawit, tetapi buah irtu sudah dicuri, dan kejadian ini tidak hanya sekali saja, tetapi sering dan kejadian ini menimpa sejumlah petani," kata salah seorang petani, Endang Supandi, asal Kelurahan Pasar Mukomuko, Kecamatan Kota Mukomuko saat dihubungi dari Mukomuko, Minggu.
Endang Supandi yang merupakan mantan karyawan PLN itu berkebun kelapa sawit di Desa Tanjung Mulya, Kecamatan XIV Koto, Kabupaten Mukomuko.
Ia mengatakan, dia mengetahui pencurian tandan buah segar kelapa sawitnya ketika dia mau ke kebun untuk memanen buah kelapa sawitnya itu.
Ia menambahkan, hampir sekitar 50 persen tandan buah segar kelapa sawit di lahan seluas dua hektare miliknya itu dicuri, dan tidak ada petani di sekitar kebunnya yang mengetahui pelaku pencurian tersebut.
"Bukan hanya buah sawit saya saja yang dicuri, buah sawit dekat kebunnya juga dicuri dan petani di sekitar lokasi kebun sawit ini sudah sering kehilangan buah sawit," ujarnya.
Terhadap maraknya aksi pencurian buah sawit ini, menurutnya, seharusnya aparat penegak hukum (APH) menurunkan personel untuk menelusuri siapa pelaku pencurian buah sawit petani tersebut.
Terhadap kejadian ini, ia menyatakan siap mengungkapkan peristiwa pencurian buah sawit ini kepada APH setempat agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.
Menurutnya, maraknya aksi pencurian buah sawit ini membuat petani mengalami kerugian karena biaya operasional mulai dari pupuk dan racun rumput tidak sebanding dengan hasil panen.
Ia yakin, para pelaku pencurian buah sawit petani ini tidak satu atau dua orang tetapi lebih dan menggunakan kendaraan, dan para pelaku ini dianggap sudah spesialis dalam hal melakukan pencuri buah sawit.