DPRD Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melakukan inspeksi mendadak untuk memastikan penegakan disiplin protokol kesehatan di RSUD sehingga insiden jenazah yang diduga positif COVID-19 dibawa menggunakan sepeda motor tidak terulang lagi.

"Sidak kita bersama dengan Komisi III hari ini menindaklanjuti sidak sebelumnya berhubungan dengan komitmen kita dalam penegakan disiplin protokol kesehatan COVID-19 dan pembenahan sesuai dengan temuan kita sebelumnya," kata Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko, Ali Saftaini di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan hal itu terkait insiden seorang suami di Kabupaten Mukomuko yang sebelumnya terpaksa membawa jenazah istrinya yang diduga positif COVID-19 memakai sepeda motor karena tidak mendapatkan mobil ambulans dari RSUD Mukomuko.

Suami itu bernama Soni Efendi (42) warga Desa Pelokan, Kecamatan XIV Koto, membawa jenazah istrinya, Ompilawati (38), menggunakan sepeda motor pada Selasa dini hari (3/7).

Ia mengatakan, dari hasil sidak ini, Alhamdulillah pihak rumah sakit sudah berbenah, di pintu ruangan isolasi pasien COVID-19 ada nomor direktur rumah sakit ini.

Kemudian pihak rumah sakit dibantu oleh pihak polisi dan TNI dalam rangka penguatan untuk meyakinkan kalau memang ada sesuatu hal untuk kerja sama yang baik untuk meyakinkan pihak keluarga.

"Yang lain masih kurang sudah kita diskusikan akan segera dibenahi ke arah yang lebih baik oleh pihak rumah sakit," ujarnya.

Menurutnya, ini merupakan program bupati untuk pembenahan rumah sakit kedepan, dan lembaga siap membantu, siap memback up agar program ini bisa terlaksana.

"Karena pelayanan kesehatan ini hal yang sangat penting sehingga harus menjadi prioritas kita bersama,"ujarnya.

Pelaksana tugas Direktur RSUD Kabupaten Mukomuko Syafriadi mengatakan manajemen RSUD mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian yang sangat serius dari pemerintah daerah terutama dari komisi III dan Ketua DPRD.

"Kami dalam hal ini siap berbenah, untuk berbenah ini tantangannya tidak sedikit dan perlu support sangat banyak dari semua pihak termasuk dari eksekutif maupun legislatif," ujarnya.

Untuk kedepannya tantangan terbesarnya COVID-19, jadi memang COVID-19 ini rumah sakit juga harus berbenah dalam semua segi dalam semua pelayanan termasuk edukasi kepada masyarakat.

Karena banyak animo masyarakat yang masih meragukan RSUD tentang masalah COVID-19 ini.

"Yakinlah bahwa kami dari rumah sakit tidak akan "mengcovidkan" kalau pasien itu bukan COVID-19, tetapi kalau pemeriksaannya jelas mengarah ke COVID-19 dan gejalanya ada berdasarkan tes PCR tentu kita mau tidak mau menyatakan itu COVID-19," ujarnya.





 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021