Medan (Antara Bengkulu) - Produksi minyak sawit mentah (CPO) Indonesia tahun ini diperkirakan hanya mencapai 26,7 juta hingga 27 juta ton, atau di bawah estimasi awal yang mencapai 28 juta ton.

"Produksi yang tidak capai prakiraan itu dampak cuaca ekstrim yang terus terjadi," kata Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun di Medan, Kamis.

Cuaca ekstrim menimbulkan pergeseran masa panen dan termasuk mengurangi produksi buah.

Dia memberi contoh, biasanya masa panen puncak terjadi Bulan September, nyatanya tahun ini, produksi buah sawit Indonesia di bulan itu tidak terlalu banyak.

"Berkurangnya produksi atau hanya naik sekitar enam persen dari produksi tahun lalu yang sudah mencapai 25,5 juta ton mengkhawatirkan karena biasanya pertumbuhan produksi rata-rata mencapai sembilan persen," katanya.

Kekhawatiran semakin bertambah besar karena pembukaan lahan baru tanaman sawit semakin sulit akibat berbagai peraturan dan ditambah harga jual yang sedang turun.

Padahal CPO dan produk turunan sawit lainnya masih menjadi andalan utama devisa ekspor non migas Indonesia. (Antara)

Pewarta: Oleh Evalisa Siregar

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013