Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan akan mengawasi distribusi tabung gas elpiji tiga kilogram agar penyalurannya tepat sasaran untuk warga yang tergolong ekonomi miskin di daerah ini.
 
"Kita akan awasi distribusi tabung gas elpiji mulai dari tingkat agen, kios, dan penggunanya," Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Agus Harpinda, dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.
 
Ia mengatakan hal itu menanggapi laporan dari masyarakat terkait adanya restoran, hotel dan masyarakat tergolong ekonomi mampu yang menggunakan gas elpiji tiga kilogram.
 
Pihaknya berencana dalam tahun 2021 akan mengawasi distribusinya dan untuk memastikan tempat usaha yang menggunakan gas elpiji tiga kilogram yang tersebar di daerah ini.
 
Selan itu, pemilik tempat usaha restoran dan masyarakat yang tergolong ekonomi mampu di daerah ini diharapkan tidak menggunakan gas elpiji tiga kilogram.
 
"Pemerintah pusat mengeluarkan gas elpiji tiga kilogram untuk masyarakat yang kurang mampu, bukan untuk masyarakat yang tergolong ekonomi mampu, apalagi untuk restoran dan rumah makan yang sudah besar," ujarnya pula.
 
Menurutnya, tidak hanya instansinya saja yang mengawasi distribusi tabung gas elpiji tiga kilogram tetapi agen gas elpiji subsidi harus mengawasinya.
 
Agen harus tahu gas elpiji tiga kilogram masuk ke toko mana saja dan mereka juga harus tahu siapa yang membeli gas elpiji subsidi tersebut.
 
Warga Kecamatan XIV Koto Wahyu mengatakan warga di wilayahnya kesulitan mendapatkan gas elpiji tiga kilogram karena diduga banyak gas elpiji tiga kilogram yang dipakai oleh restoran.
 
Ia menyatakan, sepengetahuannya restoran dan hotel tidak boleh memakai gas elpiji tiga kilogram karena gas elpiji untuk warga tergolong ekonomi miskin.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021