Satgas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu sejak sebulan terakhir melakukan upaya percepatan vaksinasi untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari penularan virus corona baru itu.

Satgas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Mukomuko yang terdiri atas sejumlah organisasi perangkat daerah pemerintah setempat, polisi, dan TNI melakukan berbagai cara untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat di daerah ini.
 
Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko menurunkan vaksinator ke desa-desa untuk memberikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat.

Meskipun Dinas Kesehatan menurunkan vaksinator ke desa-desa, kegiatan pemberian vaksin COVID-19 kepada masyarakat tetap berjalan di berbagai puskesmas.

"Kegiatan vaksinasi COVID-19 di puskesmas di daerah ini tetap berjalan, di samping itu vaksinator di puskesmas diturunkan ke desa," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo.

Pihaknya dibantu oleh berbagai pihak terkait di daerah ini sebagai inisiator dalam menggelar vaksinasi massal COVID-19 bagi warga setempat.

"Belum lagi kegiatan ini diinisiasi oleh polres dan kodim yang rutin mengadakan vaksinasi massal COVID-19 bagi warga setempat," ujarnya.

Selain itu, PT Agro Muko, perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahan minyak mentah kelapa sawit, mengadakan kegiatan vaksinasi COVID-19 bagi karyawannya dan warga sekitar perusahaan.

Perusahaan ini mengadakan vaksinasi sendiri, membeli obat sendiri, dan menyediakan tenaga kesehatan untuk memberikan suntikan vaksin COVID-19.
 
"Kegiatan yang dilakukan oleh polres, kodim, dan perusahaan ini menambah cakupan warga setempat yang menerima vaksinasi COVID-19," ujarnya.

Ia mengatakan kalau targetnya, semua warga di daerah ini menerima vaksin COVID-19 dalam tahun ini atau bertahap pada tahun depan.

Kepolisian Resor Mukomuko menggencarkan program vaksinasi sebagai upaya memberikan perlindungan bagi masyarakat agar tidak tertular virus corona.

"Kami sampaikan bahwa program vaksinasi ini terus kami gencarkan dan masif kepada masyarakat. Polres Mukomuko menyelenggarakan 'Gerai Vaksinasi Massal'," kata Kepala Kepolisian Resor Mukomuko AKBP Witdiardi.
 
Dalam menanggulangi pandemi COVID-19 ini, kata dia, strateginya setiap orang harus taat protokol kesehatan dan mendapatkan suntikan vaksin.

Kegiatan pemerintah pusat, selain vaksinasi juga melaksanakan kegiatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan adanya berbagai bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat, terutama yang terdampak COVID-19.

Kegiatan vaksinasi massal yang diselenggarakan secara rutin oleh kepolisian resor setempat bekerja sama dengan pemerintah daerah.

"Kami bekerja sama dengan Dinkes dan kodim untuk turut menyukseskan program vaksin ini sehingga kami turut serta aktif menyampaikan kepada masyarakat dengan adanya vaksin dapat memberikan perlindungan agar tidak tertular virus corona," ujarnya.
 
Ia mengatakan bahwa saat ini salah satu persyaratan untuk pembuatan surat izin mengemudi (SIM) adalah sertifikat vaksinasi.

Apabila belum ada sertifikat tersebut maka pemohon SIM diarahkan untuk menjalani vaksinasi di "Gerai Vaksinasi" di polres setempat terlebih dahulu.
 
Kepolisian Resor Mukomuko juga menyediakan fasilitas layanan tanpa turun (lantatur) vaksinasi COVID-19 bagi warga di Lapangan Merdeka Mukomuko. Pelayanan vaksinasi secara lantatur bagi pengendara kendaraan roda empat dan dua di daerah ini sejak sepekan terakhir hingga 3 Oktober 2021.

Penyediaan lantatur vaksinasi merupakan bagian dari Operasi Patuh Nala 2021, yang juga mencakup upaya penegakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 serta penegakan peraturan berlalu lintas.

Witdiardi mengemukakan bahwa petugas kepolisian akan memberikan penyuluhan untuk meningkatkan kepatuhan pengguna jalan terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan peraturan lalu lintas dalam operasi itu.

Setelah itu Kepolisian Resor Mukomuko melanjutkan vaksinasi COVID-19 bagi warga melalui lantatur itu.
 
"Vaksin yang kemarin sudah habis, yang dialokasikan untuk masyarakat, sore ini kita mengambil lagi 500 dosis, setelah ini kita akan berkelanjutan," ujarnya.

Polres Mukomuko sebelumnya menyiapkan vaksin COVID-19 untuk lebih dari 200 pengendara sepeda motor dan mobil di Lapangan Merdeka.

Selanjutnya, pihaknya berencana melakukan vaksinasi secara lantatur itu di sekolah, pondok pesantren, dan tempat ibadah di daerah ini.

Polri telah melaksanakan vaksinasi massal COVID-19 di pondok pesantren, termasuk di daerah ini.

Untuk itu, pihaknya akan melanjutkan kegiatan vaksinasi massal COVID-19 di pondok pesantren, sekolah, dan tempat ibadah di daerah ini.

Apalagi, katanya, Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas yang tersebar di 148 desa dan tiga kelurahan di daerah ini telah melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan protokol ketat di tengah pandemi COVID-19.
 
Antusias

Sejumlah masyarakat di daerah ini yang sebelumnya keberatan divaksin COVID-19 karena informasi adanya orang yang sakit setelah divaksin, sejak sebulan terakhir ini mereka antusias mengikuti vaksinasi massal di 17 puskesmas, RSUD, dan polres.

"Kalau sebelumnya kami takut divaksin karena ada berita orang yang sakit setelah divaksin tetapi setelah kami menerima vaksin ternyata aman dan tidak ada efek sampingnya," kata Mawardi, seorang warga setempat yang mengikuti vaksinasi COVID-19 di Markas Polres Mukomuko.

Bahkan, sekarang ini, dia dan beberapa rekannya yang sudah menerima vaksin di mapolres setempat semakin percaya diri bahwa vaksin ini dapat melindunginya dari penularan virus corona baru itu.

Ada juga beberapa pasien COVID-19 yang sebelum dan setelah divaksin merasakan ada perbedaan setelah dan sebelum divaksin COVID-19.

"Saya sudah dua kali positif COVID-19, yakni sebelum divaksin dan setelah divaksin. Sebelum divaksin saya merasakan sakit parah tetapi setelah divaksin penyakit saya tidak terlalu parah," ujar Diana, warga Desa Ujung Padang, Kecamatan Kota Mukomuko.

Untuk itu, ia menyarankan kepada warga di wilayah ini mengikuti vaksinasi sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penularan COVID-19.

Apalagi, langkah tepat yang harus ditempuh setiap orang, yakni lebih baik mencegah terkena penyakit ketimbang mengobati karena telah tertimpa penyakit.

"Lebih baik mencegah dari pada mengobati," ujarnya.
 
Hingga saat ini, 21.998 warga setempat telah menerima penyuntikan vaksin COVID-19 tahap pertama. Mereka terdiri atas 1.363 tenaga kesehatan, 18.813 petugas pelayanan publik, 1.430 lansia, dan 392 remaja usia 12-17 tahun.
 
Sebanyak 13.022 warga sudah menerima vaksinasi secara lengkap, terdiri atas 1.203 tenaga kesehatan, 10.714 petugas pelayanan publik, 870 lansia, dan 235 remaja usia 12-17 tahun.

Hingga saat ini, 8.976 tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan lansia telah menerima vaksin COVID-19 dosis pertama, akan tetapi belum menerima dosis kedua karena ada yang belum sampai waktunya dan kondisi kesehatan belum memungkinkan disuntik vaksin tahap kedua. 
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021