Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat sekitar 931 ekor sapi di daerah itu mati akibat terserang penyakit Jembrana sejak bulan Januari hingga September 2021.
 
“Kemungkinan masih banyak sapi mati akibat jembrana yang belum dilaporkan oleh warga di daerah ini," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriyani di Mukomuko, Jumat.
 
Penanganan terhadap ratusan ekor sapi yang mati akibat terserang penyakit Jembrana tersebut, katanya, dengan cara dibakar atau dikubur guna mencegah penyebaran penyakit tersebut.
 
“Kita sarankan agar sapi yang mati dikubur atau dibakar dan cara penanganan seperti ini untuk menghindari penyakit mematikan ini menular kepada ternak lain,” katanya.
 
Selain itu, katanya, untuk mencegah penularan penyakit ini, ia mengatakan, pihaknya sebelumnya telah memberikan vaksin sebanyak 2.000 dosis untuk mencegah sebanyak 2.000 ekor sapi terserang penyakit ini.
 
Sebanyak 2.000 ekor sapi yang menjadi sasaran vaksin itu tersebar di sejumlah wilayah baik yang tidak dan ditemukan kasus sapi yang mati akibat penyakit tersebut

"Jumlah vaksin untuk mencegah penyakit jembrana pada sapi milik masyarakat di daerah ini masih terbatas, untuk itu kami akan mengusulkan vaksin dan obat-obatan kepada pemerintah provinsi," katanya.

Selain itu, tambahnya, pihaknya akan mensosialisasikan dan mengimbau kepada warga di daerah ini untuk tidak membeli hewan ternak di wilayah pandemi penyakit Jembrana.

"Kita berusaha mencegah jangan sampai warga membeli sapi di wilayah yang pandemi penyakit jembrana diluar daerah ini hanya karena mereka tergiur harga sapi tersebut murah," katanya.

Sementara itu, banyak sapi yang mati akibat penyakit Jembrana di daerah ini karena pola pemeliharaan hewan ternak ini 90 persen dilepasliarkan sehingga sapi yang terjangkit penyakit tersebut menularkan ke sapi lain, demikian Fitriyani .

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021