Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyarankan kepada petani setempat untuk mendaftar Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) secara mandiri guna memberikan perlindungan jika gagal panen.
 
"Kalau pemerintah daerah setempat tahun depan belum ada kegiatan untuk memberikan bantuan premi asuransi usaha tanaman padi. Untuk itu, sebaiknya petani yang mendaftar asuransi ini secara mandiri untuk mendapatkan program ini," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Ali Mukhibin di Mukomuko, Minggu.

Pemerintah Kabupaten Mukomuko tahun ini menerima kuota AUTP untuk lahan pertanian milik petani setempat seluas 100 hektare dari Kementerian Pertanian.

Namun, tahun ini tidak ada petani setempat yang mendaftarkan tanaman padinya untuk mendapat AUTP, padahal pemerintah pusat telah memberikan subsidi premi asuransi tanaman pertanian.

Pemkab Mukomuko sebelumnya berencana memberikan bantuan premi AUTP untuk semua lahan pertanian tanaman pangan milik petani di daerah ini, namun tidak ada anggaran untuk kegiatan tersebut.
 
Untuk itu, kata dia, sebaiknya petani mendaftar asuransi secara mandiri sebagai jaminan ketika tanaman padi gagal panen karena bencana alam.

"Program AUTP ini khusus untuk petani yang belum menanam tanaman padi dan petani yang ingin mendapatkan program AUTP ini akan mendapatkan subsidi dari program ini,” ujarnya.

Biasanya petani membayar premi asuransi Rp180 ribu per hektare, tetapi setelah disubsidi pemerintah pusat Rp144 ribu per hektare sehingga petani hanya membayar Rp36 ribu per hektare.

Kabupaten Mukomuko sejak 2017 mendapatkan program AUTP di lahan persawahan seluas 500 hektare, kemudian pada 2018 tidak ada lahan pertanian milik petani yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini yang mendapatkan program ini.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021