Bengkulu (Antara Bengkulu) - Kepolisian Daerah Bengkulu mengirim 310 orang personel untuk mengantisipasi kerusuhan yang lebih luas di tiga desa di Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, Selasa.

Kepala Biro Ops Kombes Pol Burdin Hambali melalui Kasubag Ops Kompol Rachmat Kurniawan mengatakan sebanyak 210 personel dari Brimob Polda Bengkulu.

"Sedangkan 100 orang personel dari Shabara Polda Bengkulu," kata Kompol Rachmat Kurniawan.

Dengan penambahan kekuatan tersebut saat ini diperkirakan 800 personel polisi di lokasi.

Sebelumnya ratusan warga dari tiga desa yakni Desa Padang Ulak Tanding, Jembatandua dan Tabapadang Kecamatan Bindurian Kabupaten Rejang Lebong memblokir jalan lintas Bengkulu-Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Tidak hanya memblokir jalan, warga juga membakar sebuah pos polisi di daerah itu.

Amukan massa tersebut ditengarai sebagai reaksi atas tewasnya seorang perampok asal daerah itu yang ditangkap kepolisian Resor Kota Bengkulu beberapa waktu lalu.

Masyarakat memblokir jalan dengan menaruh tiang listrik, kayu dan membakar ban di jalan lintas tersebut.

Kondisi ini membuat jalur lalulintas dan arus transportasi dari Curup Kabupaten Rejalebong-Lubuklinggau, Sumsel macet total.

Salah seorang warga, Malik saat dihubungi dari Bengkulu mengatakan kerusuhan bermula dari ditangkapnya dua orang perampok asal daerah itu oleh jajaran Polres Kota Bengkulu hingga tewas.

"Hingga kini suasana masih memanas, kepolisian masih berjaga-jaga dan belum dapat membubarkan massa yang membakar ban dan memblokir jalan dengan kayu," katanya.

Pewarta: Pewarta Helti Marini Sipayung

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013