Medan (Antara) - Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara harus mampu menjadi garda terdepan dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, terutama saat menyambut Pemilihan Umum 2014, kata pengamat sosial politik dari IAIN Sumatera Utara Dr Ansari Yamamah.

"Tahun depan sudah Pemilu, masyarakat harus dicerdaskan. LKBN Antara harus dapat meningkatkan peran itu," kata Ansari Yamamah di Medan, Sabtu.

Hal itu disampaikannya sebagai bentuk refleksi atas peringatan HUT ke-76 Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional (Perum LKBN) Antara.

Sebagai kantor berita, kata Ansari, Antara sering menampilkan berbagai informasi terkini yang berkaitan dengan perkembangan pembangunan dan kebangsaan.

Namun, disebabkan akan menghadapi tahun politik dengan adanya penyelenggaraan Pemilu 2014, Antara harus bisa mengambil peran dalam mencerdaskan masyarakat.

Kecerdasan politik itu sangat diperlukan agar masyarakat dapat memberikan pilihan yang cerdas dalam Pemilu, serta tidak mudah dibodohi dalam menggunakan hak pilihnya.

Upaya pendidikan politik diperkirakan dapat berjalan lancar karena LKBN Antara selama ini cukup mampu menjaga netralitas meski menjadi media massa yang "dibina" pemerintah.

"Meski 'milik pemerintah', tetapi LKBN Antara masih netral. Jadi, masih bisa diterima masyarakat," katanya.

Menurut Ansari, cukup banyak cara yang dapat ditempuh LKBN Antara guna memberikan kecerdasan politik bagi masyarakat tersebut.

Selain menampilkan berita yang berisi keilmuan dan kebijaksanaan politik, LKBN Antara juga dapat membuat rubrik khusus tentang dinamika kepemiluan di Tanah Air.

Rubrik tentang kecerdasan dan kebijaksaan politik tersebut dapat diteruskan hingga ke pedesaan sehingga dapat dibaca dan didiskusikan masyarakat.

Jika LKBN Antara memiliki keterbatasan anggaran, mungkin kegiatan itu dapat dilaksanakan melalui kerja sama dengan Dinas Informasi dan Komunikasi setempat.

"Intinya, Antara harus bisa lebih merakyat sehingga masyarakat bisa ikut merasa memiliki Antara," kata alumni Leiden University Belanda itu.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013