Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini mengenai potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah provinsi di Indonesia pada Sabtu.
Informasi prakiraan cuaca yang disiarkan di laman resmi BMKG menunjukkan, hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang dapat meliputi 26 dari 34 wilayah provinsi di Indonesia.
Hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang diprakirakan terjadi di wilayah Provinsi Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Maluku, dan Papua Barat.
BMKG menyampaikan bahwa sirkulasi siklonik atau pusat tekanan rendah terpantau di Samudera Hindia Barat Daya Lampung, yang membentuk daerah konfluensi di perairan Barat Bengkulu.
Selain itu daerah konvergensi terpantau memanjang di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Laut Sulawesi bagian Utara, Papua Barat, serta dari Bengkulu hingga Lampung dan dari Jawa Barat hingga Jawa Tengah.
Menurut BMKG, pertumbuhan awan hujan berpotensi meningkat di sekitar pusat tekanan rendah atau sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi.
Informasi prakiraan cuaca yang disiarkan di laman resmi BMKG menunjukkan, hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang dapat meliputi 26 dari 34 wilayah provinsi di Indonesia.
Hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang diprakirakan terjadi di wilayah Provinsi Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Maluku, dan Papua Barat.
BMKG menyampaikan bahwa sirkulasi siklonik atau pusat tekanan rendah terpantau di Samudera Hindia Barat Daya Lampung, yang membentuk daerah konfluensi di perairan Barat Bengkulu.
Selain itu daerah konvergensi terpantau memanjang di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Laut Sulawesi bagian Utara, Papua Barat, serta dari Bengkulu hingga Lampung dan dari Jawa Barat hingga Jawa Tengah.
Menurut BMKG, pertumbuhan awan hujan berpotensi meningkat di sekitar pusat tekanan rendah atau sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021