Mukomuko, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berharap pemerintah pusat membantu membangun "break water" atau pemutus gelombang laut yang terus mengikis sepanjang pinggir pantai di daerah itu.
"Kami sudah ajukan proposal ke pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) agar di daerah ini dibangun pemutus gelombang," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Sukiman, di Mukomuko.
Ia mengatakan, telah mengajukan bantuan pembangunan pemutus gelombang itu pada tahun ini, diharapkan dapat terealisasi untuk tahun 2014.
Sementara, menurut dia, anggaran yang diajukan untuk tahap awal ini sebesar Rp25 miliar, meliputi sepanjang pinggir pantai di Kecamatan Kota Mukomuko.
"Kalau teknisnya kami tidak tahu dengan anggaran sebesar itu, berapa panjang pinggir pantai yang dapat dibangun pemutus gelombang," ujarnya.
Ia menerangkan, daerah itu butuh pemutus gelombang air laut yang tergolong besar tersebut karena diperkirakan pengaman pantai yang dibangun di Air Punggur Kecamatan Air Dikit dan Kecamatan Kota, tidak sampai bertahan lama.
Karena, menurut dia, sulit untuk menahan laju gelombang laut apalagi hanya menggunakan pengaman pantai, yang bisa itu intensitas tingginya gelombang laut yang di pinggir dikurangi.
Selain itu, menurut dia, banyak daerah yang menggunakan pemutus gelombang berhasil menekan laju abrasi seperti di Provinsi Sumatera Barat.
Untuk itu, lanjutnya, solusi untuk mencegah berkurangnya daratan akibat abrasi pantai adalah alat pemutus gelombang atau di tengah laut itu ada pulau.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Kami sudah ajukan proposal ke pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) agar di daerah ini dibangun pemutus gelombang," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko, Sukiman, di Mukomuko.
Ia mengatakan, telah mengajukan bantuan pembangunan pemutus gelombang itu pada tahun ini, diharapkan dapat terealisasi untuk tahun 2014.
Sementara, menurut dia, anggaran yang diajukan untuk tahap awal ini sebesar Rp25 miliar, meliputi sepanjang pinggir pantai di Kecamatan Kota Mukomuko.
"Kalau teknisnya kami tidak tahu dengan anggaran sebesar itu, berapa panjang pinggir pantai yang dapat dibangun pemutus gelombang," ujarnya.
Ia menerangkan, daerah itu butuh pemutus gelombang air laut yang tergolong besar tersebut karena diperkirakan pengaman pantai yang dibangun di Air Punggur Kecamatan Air Dikit dan Kecamatan Kota, tidak sampai bertahan lama.
Karena, menurut dia, sulit untuk menahan laju gelombang laut apalagi hanya menggunakan pengaman pantai, yang bisa itu intensitas tingginya gelombang laut yang di pinggir dikurangi.
Selain itu, menurut dia, banyak daerah yang menggunakan pemutus gelombang berhasil menekan laju abrasi seperti di Provinsi Sumatera Barat.
Untuk itu, lanjutnya, solusi untuk mencegah berkurangnya daratan akibat abrasi pantai adalah alat pemutus gelombang atau di tengah laut itu ada pulau.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013