Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu menyebutkan bahwa pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bengkulu tetap dilaksanakan meskipun salah satu pelajar dinyatakan positif COVID-19 dan diduga jenis Omicron.
 
Hal tersebut dilakukan sebab, kata Kepala Dikbud Kota Bengkulu, Sehmi, Sabtu bahwa siswa tersebut tidak masuk sekolah setelah diberlakukan pembelajaran tatap muka.
 
"Berdasarkan informasi yang diterima, penularan pasien positif tersebut bukan berasal dari sekolah melainkan dari anggota keluarga pasien yang berasal dari Jakarta," kata Sehmi.
 
Namun pihaknya tetap melakukan pemeriksaan dan penelusuran terhadap teman-teman pasien positif tersebut. Serta pihak sekolah diminta untuk tetap terus menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan ketat seperti menyiapkan sabun, tempat cuci tangan dan hand sanitizer, menjaga jarak serta menggunakan masker.
 
Dia melanjutkan, pihak sekolah juga diminta untuk tetap memperhatikan perkembangan dan situasi serta kondisi anak-anak di sekolah.
 
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu menyebutkan bahwa saat ini ada satu pasien perempuan usia 13 positif COVID-19 yang diduga jenis omicron.
 
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P20) Dinkes Kota Bengkulu, Nelli Hartati mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu hasil sampel dari Kementerian Kesehatan.
 
"Kami telah mengirimkan sampel pasien tersebut ke pusat untuk mengetahui apakah mengidap omicron atau tidak," kata Nelli.
 
Sambil menunggu hasil dari pusat, pihaknya juga melakukan penelusuran (tracing) terhadap siapa pun yang telah melakukan kontak dengan pasien.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022