Rejanglebong, (Antara) - Beberapa warga Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, mengeluhkan kenaikan harga jual elpiji tabung isi ulang volume 12 kilogram sejak awal tahun baru.

"Kenaikan sangat memberatkan karena lebih dari 50 persen, dan akan memicu arga barang-barang lain melonjak serta memungkinkan beralihnya para pengguna gas 12 kg ke gas bersubsidi bertabung tiga kilogram," kata Fery (55) warga Kelurahan RT 03 Air Bang, Kecamatan Curup Tengah.

Harga jual gas 12 kg sebelumnya berkisar Rp85.000 hingga Rp90.000 per tabung, namun sejak pengumuman kenaikan harga oleh pihak PT Pertamina beberapa hari lalu, harga di pasaran Rp135.000 hingga Rp140.000.

Para agen dan pengecer gas, kas, sudah mematok harga baru sejak Jumat pagi (3/12), kendati gas yang mereka jual masih stok lama.

Sementara itu, Sarnudin (52), pedagang gas di Kelurahan Batu Galing, Kecamatan Curup Tengah, mengemukakan semula tidak mengetahui ada kenaikan harga jual gas 12 kg sehingga saat baru membuka toko sudah ada pembeli yang datang dan memborong empat tabung dengan harga Rp95.000 per tabung.

"Saya tidak tahu bahwa gas 12 kg harganya sudah naik karena baru pulang dari Padang dan belum sempat menonton televisi. Saat baru buka toko sudah ada yang datang dan menanyakan gas 12 kg. Saat saya tawarkan harga gasnya Rp92.000, pembelinya bukan keberatan malah menambah harganya menjadi Rp95.000 per tabung, saya jadi heran kok bukannya minta dikurangi malah nambahin," ujarnya.

Sejam kemudian Sarnudi mengetahui harga 12 kg sudah naik menjadi Rp135.000 per tabung setelah ada temannya yang menginformasikan harga baru.

Kini ia hanya menjual gas tiga kilogram yang masih berkisar Rp17.000-18.000 per tabung.***2***


Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014