Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memastikan stok gas elpiji ukuran tiga kilogram di daerah ini tersedia cukup serta harganya tetap terkendali sesuai harga eceran tertinggi.
"Selama pemantauan, stok gas elpiji 3 kg di pangkalan tetap aman dan harganya pun tetap terkendali, tidak ada lagi warga menyaksikan gas 3 kg langka di lapangan," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Nurdiana di Mukomuko, Selasa.
Tim gabungan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko yang terdiri dari anggota Polres Mukomuko dan dua agen gas elpiji melakukan pengawasan dan sidak ke pangkalan sejak beberapa hari yang lalu.
Tim gabungan dari dinas ini melakukan pengawasan dan sidak untuk memastikan ketersediaan pasokan atau stok gas elpiji di pangkalan.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil sidak sejak beberapa hari yang lalu gas elpiji 3 kg sebanyak 2.000 tabung yang masuk di salah satu pangkalan pada hari itu tidak langsung menghilang.
"Biasanya, saat gas elpiji sampai ke pangkalan langsung hilang, tetapi di pangkalan yang menjadi sasaran kegiatan pengawasan dan sidak oleh tim gabungan, sehari masih ada dan itu tandanya gas elpiji aman.
Ia mengungkapkan, Kabupaten Mukomuko tahun 2024 mendapatkan jatah gas elpiji sebanyak 4.000 ton kilometrik, gas sebanyak itu cukup untuk kebutuhan masyarakat selama setahun.
Sedangkan, katanya, HET gas elpiji 3 kg sesuai SK untuk wilayah paling jauh di Kecamatan Lubuk Pinang sebesar Rp25 ribu.
Terkait harga gas elpiji 3 kg lebih dari Rp30 ribu di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko, ia mengatakan, harga semahal itu di warung bukan di pangkalan.
Sementara itu, ia menyatakan, tanggal 1 Juli ini pembelian gas elpiji sudah menggunakan KTP, dan di setiap pangkalan pakai website dan pakai data.
"Sudah harus 1 Juli di pangkalan, di warung boleh menjual asal harus jadi penyalur, kalau dia mengajukan izin ke agen, nanti di pangkalan mengajukan," ujarnya pula.