Jakarta (ANTARA) - Pakar Antikorupsi asal Surabaya Ulul Albab berpendapat fenomena kenaikkan harga elpiji 12 kilogram (kg) yang memunculkan perdebatan publik akan menyita perhatian dari kasus korupsi yang belum selesai hingga sekarang.

Ulal Albab dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan wajar jika ada masyarakat mengaitkan kenaikkan harga elpiji 12 kg sebagai pengalihan isu karena saat ini pun telah memunculkan perdebatan publik yang menyita energi.

Menurut dia, jika melihat fakta yang ada bahwa gas tiga kg sudah mulai langka maka sudah pasti masyarakat akan segera disibukkan dengan kepentingan mereka untuk memenuhi kebutuhan akan gas tersebut. Secara otomatis perhatian untuk hal lain seperti korupsi akan teralihkan.

Sebagaimana isu kenaikkan harga elpiji 12 kg, menurut dia, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pun akan membuat masyarakat mengalihkan perhatiannya dan berbondong-bondong mendaftarkan diri ke BPJS. Isu kenaikkan harga elpiji ini tindak lanjut dari isu penangkapan teroris yang tidak berhasil menyita perhatian publik.

Berdasarkan pengamatan dari fakta di lapangan, ia berpendapat masyarakat dingin menghadapi isut terorisme. Berbeda dengan penggerebekan terduga teroris pada awal-awal dulu.

"Sekarang kita tinggal tunggu saja reaksi publik, apakah kenaikan eliji 12 kg itu mereka menjadi panik atau biasa-biasa saja. Tapi bagaimanapun kasus korupsi harus diselesaikan dengan atau tanpa perhatian masyarakat," ujar Ulul.

Sebelumnya diberitakan PT Pertamina (Persero) saat ini sedang menunggu keputusan pemerintah terkait rencana kenaikkan harga gas elpiji 12 kg. Perusahaan BMUN migas tersebut berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengalami kerugian usaha terkait penjualan gas elpiji 12 kg.     

Harga gas elpiji 12 kg pada Desember 2012 telah mengalami kenaikkan setelah PT Pertamina (Persero) tidak lagi menanggung biaya distribusi gas distributor, hal tersebut membuat distributor dan agen membebankan harga distributsi kepada masyarakat dengan menaikkan harga gas tabung 12 kg.***1***

Pewarta: Oleh Virna P Setyorini

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014