Parepare (Antara) - Kepala Operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) PT Luwu Raya Petroleum Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Tarigan, mengatakan pasca kenaikan harga gas Elpiji ukuran 12 kilogram,  pendistribusiannya diprediksi normal kembali pekan ini.

Hal tersebut disebabkan persediaan tabung gas elpiji di dapur masyarakat, masih ada. Tabung gas untuk ukuran 12 kilogram, digunakan pada rumah tangga biasa itu bisa mencapai 1 bulan, sehingga distribusi baru dilakukan pekan depan," kata Tarigang di Parepare,Sulsel, Minggu.

Sementara untuk tabung gas isi tiga kg dapat digunakan selama  sepekan distribunya berjalan normal. Kini, meskipun harga gas elpiji 12 kilogram mengalami penurunan, namun penyaluran gas elpiji ukuran 12 kilogram itu, masih diprediksi mengalami penurunan hingga 10 persen.

Hal itu menurut dia, pasca kenaikan harga tabung gas 12 kilogram itu, sejumlah pengguna gas elpiji 12 kilogram beralih menggunakan tabung gas melon ( ukuran 3 kg), sehingga berdampak pada permintaan gas ukuran 12 kilogram.

"Jika ada peningkatan kebutuhan gas elpiji untuk ukuran tiga kg, maka kami akan berkordinasi dengan Depot pertamina untuk melakukan penambahan kuota di SPBE kami," katanya.

Kuota gas elpiji yang diperoleh SPBE Luwu Raya, lanjut dia, pada Desember 2013 sebanyak 3.395 juta km, namun hanya sekitar tiga juta yang tersalurkan, sementara untuk bulan ini mendapatkan kuota  dari Depot Pertamina sebanyak 3.430 juta kg.

"Kami berharap, dengan adanya penurunan harga gas elpiji 12 kilogram ini, kuota itu dapat terealisasi secara keseluruhan," ungkapnya.

Penurunan drastis, tambah Tarigan, sempat dialami SPBE tempat dirinya bekerja saat kenaikan harga Gas Elpiji 12 Kilogram awal tahun ini, sebab pada Desember 2013 mampu menyalurkan ke agen sebanyak 23 ton perhari. Namun pada awal Januari lalu, kami hanya mampu menyalurkan  12 dan 10 ton per hari.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014