Kaur, Bengkulu (Antara) - Pemerintah Kabupaten Kaur, Bengkulu, memberikan pendidikan secara gratis bagi ratusan siswa SD dan SMP  warga kurang mampu yang tinggal di kawasan hutan lindung, hutan produksi terbatas dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

"Ada 46 pelajar SD dan 147 orang siswa SMP yang sekolah dan tinggal di asrama secara gratis, 50 persen merupakan pelajar yang orang tuanya di hutan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kaur Daud Abdullah, di Kaur Sabtu.

Ia mengatakan, selain dari kawasan hutan, sebagian pelajar tersebut juga berasal dari desa-desa terpencil yang jaraknya jauh dari akses pendidikan.

"Syaratnya membawa surat keterangan tidak mampu dari kepala desa atau lurah dan komitmen tinggi untuk mengikuti pendidikan di sekolah ini," katanya.

Sekolah satu atap tersebut disebut sekolah inklusi atau pendidikan layanan khusus, dimana seluruh kebutuhan pelajar disediakan.

Program tersebut menurutnya bertujuan mewujudkan keadilan pendidikan bagi masyarakat yang memiliki masalah sosial.

"Kami juga menerima pelajar yang cacat fisik, tidak ada pengecualian asalkan memang berasal dari keluarga miskin," katanya.

Abdullah mengatakan, dengan keterbatasan anggaran, Pemkab Kaur terus berupaya meningkatkan fasilitas di sekolah itu, sebab saat ini sebagian pelajar masih tidur di ruang perpustakaan.

Merzan, salah seorang guru pembimbing di sekolah itu mengatakan, dalam satu semester proses pembelajaran dimulai, animo pelajar cukup tinggi.

"Masa belajar dari pukul 7.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB, selanjutnya pendidikan luar sekolah seperti olahraga, agama, komputer dan lainnya," katanya.

Ia mengatakan terdapat empat orang PNS yang menjadi pengajar di sekolah itu dan tujuh orang guru honorer.

Pantauan di sekolah yang terletak di Pondok Pusaka Kecamatan Kaur Selatan itu, anak-anak terlihat bermain bola kaki dan bercengkerama dengan ceria.

Kiky, pelajar kelas 6 yang bercita-cita menjadi TNI mengatakan, sangat senang belajar di sekolah layanan khusus itu.

"Senang karena bisa belajar dengan tenang dan banyak teman-teman disini," kata pelajar dari Desa Tebing Rambutan, yang berbatasan dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014