Bengkulu (Antara-IPKB) - Pemerintah Kabupaten Kaur, Bengkulu galang program KB integrasi tiga berlian, BPMPKB, Dinsosnakertran dan Dinas Kesehatan setempat upaya mengatsi persoalan kependudukan.
Kepala Dinas Sosial Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Dinsosnakertran) Kaur Edi Suardi B mengatakan, pelaksanaan program kependudukan dan pembangunan keluarga di daerah itu dilakukan secara integrasi agar dapat mencapai sasaran pembangunan milenium 2015.
Ia mengatakan, permasalahan kependudukan terdapat tiga hal yakni, pertumbuhan, kematian dan pesebaran. Dengan program transmigrasi merupakan salahsatu langkah dalam mengatasi persoalan kependudukan yang tidak meratanya pesebaran.
Setelah dilakukan penempatan 100 KK transmigrasi di Desa Kedataran, pemerintah menggalang kerjasama tiga instansi dalam peningkatan kualitas SDM, kesehatan dan pemerataan sebaran penduduk.
Sejumlah warga transmigrasi mendapat pelayanan pemasangan kontrasepsi, pelayanan kesehatan dasar serta penyuluhan program Kependudukan dan KB guna percepat pembangunan keluarga, ujarnya.
Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bengkulu Zainin menambahkan, penggarapan program KKB dan Pembangunan Keluarga di wilayah tertinggal, terpencil dan perbatasan menjadi sasaran utama.
Beberapa alasan prioritas penggarapan wilayah tersebut antara lain permasalahan kesehatan, pendidikan serta masih tingginya angka peristiwa nikah dini bagi remaja di perdesaan. Tingkat pendidikan remaja pada tahun 2011, tidak pernah sekolah 3,80 persen, tidak tamat SD 1,90 persen, tamat SD 25,10 persen, tamat SLTP 34,2 persen, tamat SLTA 28,6 persen, Akademi0,1 persen dan Perguruan Tinggi 6,4 persen.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu ukuran derajat kesehatan perempuan dan indikator dari layanan kesehatan. Menurut data WHO pada 2003 Indonesia merupakan negara dengan AKI sangat tinggi 307/100.000 kelahiran hidup. Dan pada periode 1991-2007, AKI Indonesia telah turun secara signifikan dari 450 menjadi 228/100.000 KH (SDKI 2007).
Angka 228/100.000 KH itu sama dengan 3-6 kali lebih besar dibandingkan dengan negara lain dikawasan Asean dan lebih 50 kali angka kematian ibu di negara maju.
Melalui penggarapan program KKB bersama lintas sektor tersebut dapat meminimalisir permasalahan kependudukan yang tengah dihadapi dlam mencapai MDGs 2015 serta RPJMN/D 2014.(pen)