Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan seorang petani di Kabupaten Aceh Selatan dilaporkan diserang harimau Sumatra (panthera tigiris) saat berada di kebun sawit.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Subulussalam BKSDA Aceh Hadi Sofyan di Aceh Selatan, Selasa, mengatakan petani diserang satwa dilindungi tersebut bernama Amrimus (67), warga Desa Seulekat, Kecamatan Bakongan Timur.
"Serangan harimau terjadi pada Senin (7/2) pukul 12.30 WIB. Korban sedang memanen sawit, tiba-tiba datang seekor harimau dan langsung menyerang Amrimus dari depan," Kata Hadi Sofyan
Akibat serangan satwa dilindungi tersebut, kata Hadi Sofyan, korban Amrimus mengalami luka pada lengan kanan kanan, karena cakaran harimau. Korban sudah ditangani di fasilitas kesehatan terdekat
"Korban refleks dan memukul harimau tersebut dengan alat panen sawit, akhirnya harimau lari meninggalkannya," kata Hadi Sofyan.
Setelah kejadian tersebut, kata Hadi Sofyan, tim BKSDA, Forum Konservasi Leuser (FKL) bersama mitra dan masyarakat setempat langsung melakukan penanganan guna menghalau satwa dilindungi tersebut.
"Kami juga memasang kandang jebak guna merelokasi harimau tersebut. Kami mengimbau masyarakat mewaspadai keberadaan harimau dan tidak sendirian saat beraktivitas ke kebun," kata Hadi Sofyan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Subulussalam BKSDA Aceh Hadi Sofyan di Aceh Selatan, Selasa, mengatakan petani diserang satwa dilindungi tersebut bernama Amrimus (67), warga Desa Seulekat, Kecamatan Bakongan Timur.
"Serangan harimau terjadi pada Senin (7/2) pukul 12.30 WIB. Korban sedang memanen sawit, tiba-tiba datang seekor harimau dan langsung menyerang Amrimus dari depan," Kata Hadi Sofyan
Akibat serangan satwa dilindungi tersebut, kata Hadi Sofyan, korban Amrimus mengalami luka pada lengan kanan kanan, karena cakaran harimau. Korban sudah ditangani di fasilitas kesehatan terdekat
"Korban refleks dan memukul harimau tersebut dengan alat panen sawit, akhirnya harimau lari meninggalkannya," kata Hadi Sofyan.
Setelah kejadian tersebut, kata Hadi Sofyan, tim BKSDA, Forum Konservasi Leuser (FKL) bersama mitra dan masyarakat setempat langsung melakukan penanganan guna menghalau satwa dilindungi tersebut.
"Kami juga memasang kandang jebak guna merelokasi harimau tersebut. Kami mengimbau masyarakat mewaspadai keberadaan harimau dan tidak sendirian saat beraktivitas ke kebun," kata Hadi Sofyan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022