Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat ini kehabisan stok pestisida berupa insektisida, fungisida, dan rodentisida yang dibutuhkan oleh petani untuk mengatasi hama yang menyerang tanaman padi.
"Kita kehabisan insektisida, fungisida, dan rodentisida. Yang tersisa hanya stok moluskisida untuk pengendalian hama," kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Eva Marlinda di Mukomuko, Senin.
Ia menyebutkan saat ini stok pestisida berupa moluskisida untuk pengendalian hama keong di daerah ini semakin menipis, hanya tersisa 4,5 liter.
Ia mengatakan, pihaknya tahun ini berencana membeli pestisida berupa insektisida, fungisida, dan rodentisida untuk menanggulangi hama dan penyakit yang merusak tanaman padi saat musim tanam padi sawah di sejumlah wilayah.
"Kami berencana membeli pestisida pada April tahun ini. Kemungkinan pestisida bisa digunakan pada musim tanam kedua padi sawah," ujarnya.
Ia menyatakan, meskipun instansinya tahun ini membeli pestisida, namun instansi tetap mengusulkan bantuan pestisida kepada pemerintah provinsi setempat.
"Kami telah mengusulkan bantuan pestisida kepada pemerintah provinsi, namun sampai sekarang belum ada realisasinya," ujarnya pula.
Ia mengatakan, sampai saat ini belum ada petani di daerah ini yang mengusulkan bantuan pestisida untuk menanggulangi hama keong yang menyerang tanaman padi.
Sementara itu, ia mengatakan, Dinas Pertanian setempat tahun 2021 mendapatkan anggaran sebesar Rp106 juta yang bersumber dari dana alokasi umum (DAU) untuk membeli pestisida jenis insektisida, pestisida dan rodentisida.
Namun instansi tahun sebelumnya batal membeli pestisida. Instansinya tahun ini kembali mendapatkan alokasi dana yang bersumber dari APBD untuk membeli pestisida.
Untuk sementara ini, ia mengatakan, kalangan petani di daerah ini secara swadaya membeli pestisida untuk mengatasi hama yang menyerang tanaman padinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022