Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu berhasil merawat "Dara Tembulun" seekor harimau Sumatra (Pantera Tigris Sumatrae) kena jerat di hutan produksi Air Rami, Bengkulu Utara, sebulan lalu.
"Meskipun beberapa jari kaki depannya diamputasi, namun kondisi fisik harimau betina usia tiga tahun itu cukup sehat dan dalam proses penyembuhan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Amon Zamora, Senin.
Ia mengatakan, sudah hampir satu bulan Dara Tembulun dirawat, nafsu makannya makin tinggi yaitu setiap makan menghabiskan tujuh kilogram daging atau setara dengan dana Rp1 juta termasuk biaya obat-obatan.
Sekarang jari kaki depan sebelah kiri tinggal satu dan jari kaki kanan tiga buah, sedangkan sisanya di amputasi akibat membusuk terkena jerat warga, sekarang tinggal proses penyembuhan.
Bila luka bekas amputasi itu sudah sembuh total, maka akan dilepas ke hutan setelah ada persetujuan dari pusat untuk berkembang biak, terlebih populasi harimau di Bengkulu terus berkurang dari seluruhnya sekitar 40 ekor.
Harimau betina dengan berat sekitar 70 kilogram itu dibawah pengawasan tim dokter hewan Yanti, sekaligus memberi makan, obat-obatan dan memandikannya setiap hari.
Yanti mengatakan Dara Tembulun setiap hari terlihat lebih segar, sedangkan luka jari di amputasi sebulan lalu mulai sembuh dan mudah-mudahan akhir bulan lukanya sudah mengering.
Kabag Tata usaha BKSDA Bengkulu Supartono mengatakan, petugas kesehatan hewan BKSDA dua kali mengamputasi jari harimau itu, pertama memotong dua jari kanan dan kedua memotong tiga jari sebelah kiri.
"Untung saja harimau betina itu bisa diselamatkan meskipun lokasinya cukup jauh dari jalan raya yaitu berada pada hutan produksi terbatas Air Rami dan ditempuh jalan kaki selama 24 jam," ujarnya. (T.Z005/R010)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Meskipun beberapa jari kaki depannya diamputasi, namun kondisi fisik harimau betina usia tiga tahun itu cukup sehat dan dalam proses penyembuhan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Amon Zamora, Senin.
Ia mengatakan, sudah hampir satu bulan Dara Tembulun dirawat, nafsu makannya makin tinggi yaitu setiap makan menghabiskan tujuh kilogram daging atau setara dengan dana Rp1 juta termasuk biaya obat-obatan.
Sekarang jari kaki depan sebelah kiri tinggal satu dan jari kaki kanan tiga buah, sedangkan sisanya di amputasi akibat membusuk terkena jerat warga, sekarang tinggal proses penyembuhan.
Bila luka bekas amputasi itu sudah sembuh total, maka akan dilepas ke hutan setelah ada persetujuan dari pusat untuk berkembang biak, terlebih populasi harimau di Bengkulu terus berkurang dari seluruhnya sekitar 40 ekor.
Harimau betina dengan berat sekitar 70 kilogram itu dibawah pengawasan tim dokter hewan Yanti, sekaligus memberi makan, obat-obatan dan memandikannya setiap hari.
Yanti mengatakan Dara Tembulun setiap hari terlihat lebih segar, sedangkan luka jari di amputasi sebulan lalu mulai sembuh dan mudah-mudahan akhir bulan lukanya sudah mengering.
Kabag Tata usaha BKSDA Bengkulu Supartono mengatakan, petugas kesehatan hewan BKSDA dua kali mengamputasi jari harimau itu, pertama memotong dua jari kanan dan kedua memotong tiga jari sebelah kiri.
"Untung saja harimau betina itu bisa diselamatkan meskipun lokasinya cukup jauh dari jalan raya yaitu berada pada hutan produksi terbatas Air Rami dan ditempuh jalan kaki selama 24 jam," ujarnya. (T.Z005/R010)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012