Jakarta (Antara) - Indonesia diminta dapat meniru pola Jepang yang mengalokasikan jumlah dana yang memadai guna mengantisipasi berbagai fenomena bencana alam yang kerap terjadi di negara tersebut.
"Negara Jepang dalam mengatasi banjir mengalokasikan dana APBN-nya sebesar 0,47 persen dari total anggaran pendapatan. Sementara Indonesia hanya 0,24 persen dari APBN," kata Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mohammad Hasan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Padahal, menurut Mohammad Hasan, tingkat kesulitan dan luas areal bencana dinilai jauh lebih besar di Indonesia ketimbang di Jepang.
Bahkan, lanjutnya, pemerintah Jepang pada tahun 1960-an ketika sedang mengatasi permasalahan banjir di negara tersebut pernah mengalokasikan dana hingga 6,7 persen dari APBN.
Ia juga mengingatkan bahwa kondisi banjir dari tahun ke tahun terus menunjukkan peningkatan.
"Hampir 20 kota besar di antaranya 18 ibu kota provinsi dilanda banjir. Begitu pula frekuensi curah hujannya juga meningkat yang semula rata-rata sekitar hanya 500 - 600 menjadi 900 kali lebih," katanya.
Sebelumnya, Bank Dunia dan Pemerintah Jepang meluncurkan program baru yang bertujuan membantu meningkatkan kemampuan manajemen risiko bencana di negara-negara berkembang.
"Jepang telah lama menjadi pemimpin dalam pengarusutamaan manajemen risiko bencana ke dalam agenda pembangunan global, dan pengalaman mereka sendiri menunjukkan bahwa pencegahan bencana sangat bermanfaat," kata Wakil Presiden Pembangunan Berkelanjutan Bank Dunia Zoubida Allaoua.
Program baru Bank Dunia-Jepang tersebut akan memiliki fokus yang kuat dalam memperkuat ketahanan termasuk identifikasi dan reduksi risiko, serta persiapan dan proteksi finansial.
Dengan pengalaman yang telah dihadapi Jepang dalam menghadapi bencana alam, ujar dia, akan membantu negara-negara berkembang guna memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya kaum miskin yang paling rentan terdampak bencana.
Sedangkan data di Indonesia menyebutkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 203 bencana terjadi di berbagai daerah di Indonesia selama Januari 2014.
"Selama 1-31 Januari 2014 ada 203 kejadian bencana dengan 178 korban meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Selain itu, BNPB juga mencatat terdapat 1,2 juta pengungsi akibat berbagai bencana alam yang terjadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Negara Jepang dalam mengatasi banjir mengalokasikan dana APBN-nya sebesar 0,47 persen dari total anggaran pendapatan. Sementara Indonesia hanya 0,24 persen dari APBN," kata Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mohammad Hasan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Padahal, menurut Mohammad Hasan, tingkat kesulitan dan luas areal bencana dinilai jauh lebih besar di Indonesia ketimbang di Jepang.
Bahkan, lanjutnya, pemerintah Jepang pada tahun 1960-an ketika sedang mengatasi permasalahan banjir di negara tersebut pernah mengalokasikan dana hingga 6,7 persen dari APBN.
Ia juga mengingatkan bahwa kondisi banjir dari tahun ke tahun terus menunjukkan peningkatan.
"Hampir 20 kota besar di antaranya 18 ibu kota provinsi dilanda banjir. Begitu pula frekuensi curah hujannya juga meningkat yang semula rata-rata sekitar hanya 500 - 600 menjadi 900 kali lebih," katanya.
Sebelumnya, Bank Dunia dan Pemerintah Jepang meluncurkan program baru yang bertujuan membantu meningkatkan kemampuan manajemen risiko bencana di negara-negara berkembang.
"Jepang telah lama menjadi pemimpin dalam pengarusutamaan manajemen risiko bencana ke dalam agenda pembangunan global, dan pengalaman mereka sendiri menunjukkan bahwa pencegahan bencana sangat bermanfaat," kata Wakil Presiden Pembangunan Berkelanjutan Bank Dunia Zoubida Allaoua.
Program baru Bank Dunia-Jepang tersebut akan memiliki fokus yang kuat dalam memperkuat ketahanan termasuk identifikasi dan reduksi risiko, serta persiapan dan proteksi finansial.
Dengan pengalaman yang telah dihadapi Jepang dalam menghadapi bencana alam, ujar dia, akan membantu negara-negara berkembang guna memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya kaum miskin yang paling rentan terdampak bencana.
Sedangkan data di Indonesia menyebutkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 203 bencana terjadi di berbagai daerah di Indonesia selama Januari 2014.
"Selama 1-31 Januari 2014 ada 203 kejadian bencana dengan 178 korban meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Selain itu, BNPB juga mencatat terdapat 1,2 juta pengungsi akibat berbagai bencana alam yang terjadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014