Banda Aceh (Antara) - Kebakaran hutan di Kabupaten Aceh Jaya pada Rabu (12/2) yang diduga akibat pembukaan lahan baru oleh masyarakat mencapai 199 hektare.

"Api juga begitu mudah melalap kawasan hutan gambut karena musim kemarau yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Rizal Aswandi di Banda Aceh, Jumat.

Dijelaskannya, kebakaran hutan yang terjadi di Kabupaten Aceh Jaya tersebut tidak menimbulkan korban jiwa karena titik api jauh dari perkampungan masyarakat.

Adapun kawasan hutan yang terbakar di Aceh Jaya itu yakni di Kecamatan Teunom, Desa/gampong Lueng Gayo seluas 60 hektare, Batee Roo 15 hektare dan  Tanoh Manyang 50 hektare.

Kemudian di Kecamatan Sampoi Niet,  Gampong Kuala Ligan delapan hektare,  Kecamatan Jaya  Gampong Glee Putoh mencapai 26 hektar,  Bak Paoh 28 hektare dan Sango 12 hektare.

Ia mengatakan sejauh ini pihaknya belum mengetahui jumlah  kerugian dari kebakaran hutan tersebut.

"Kami bersama  BPBD Aceh Jaya terus berupaya menanggulangi supaya tidak merambah ke wilayah lain," katanya.

Ia mengatakan titik api dikawasan tersebut mulai mengecil dan masih mampu ditangani di tingkat kabupaten.

Selain di Aceh Jaya, Ia mengatakan kebakaran hutan juga rentan terjadi di lima kabupaten lain yaitu Gayo Lues, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya (Abdya), dan Pidie.

Pihaknya terus melakukan berbagai  upaya menekan dampak kebakaran hutan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

Rizal mengatakan  pihaknya telah menurunkan tim pemantau ke sejumlah lokasi untuk berkoordinasi dengan pihak BPBD di masing-masing kabupaten.

"Semua hasil pemantauan di lapangan nantinya akan kita serahkan ke Gubernur Aceh untuk ditentukan langkah lebih lanjut agar tidak lagi terjadi kebakaran hutan," demikian Rizal.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014