Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta kepala seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu untuk tidak panic buying terkait kelangkaan minyak goreng saat ini.

Sebab fenomena panic buying tersebut menjadi salah satu pemicu terjadinya kelangkaan minyak goreng sehingga banyak masyarakat yang menimbun di rumah masing-masing.
 
"Selain itu kelangkaan minyak goreng juga disebabkan karena adanya pengurangan pasokan minyak goreng ke Provinsi Bengkulu," kata Rohidin di Bengkulu, Rabu.
 
Sejak pemerintah pusat menerapkan kebijakan satu harga minyak goreng membuat masyarakat semakin kesulitan untuk mendapatkan minyak tersebut di pasaran.
 
Hal tersebut terjadi karena ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional maupun di retail modern juga mengalami kekosongan stok minyak goreng.
 
Meskipun Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan di wilayah masing-masing telah mengadakan operasi pasar namun tetap masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan minyak goreng.
 
"Karena kekhawatiran masyarakat takut kehabisan stok minyak goreng membuat ketersediaan minyak di pasaran menjadi langka," ujar Rohidin.
 
Ia menghimbau agar seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu untuk membeli minyak goreng sesuai kebutuhan guna menjaga kestabilan stok minyak goreng di pasaran.
 
Sementara itu, Brand Manager PT Mahrum Rodamas Abadi, Anggoro mengatakan bahwa pendistribusian minyak goreng di Bengkulu saat ini normal.
 
Hal tersebut disebabkan karena pihaknya tetap memasok minyak goreng sebanyak 4.000 liter setiap bulan.
 
"Sebanyak 4 ribu liter tersebut didistribusikan ke 1,2 ribu toko yang berada di Bengkulu," terangnya.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022