Bengkulu (Antara) - Harga berbagai jenis cabai di Pasar Minggu Kota Bengkulu rata-rata mengalami penaikan hingga Rp4.000 per kilogram jika dibandingkan dengan tiga hari sebelumnya.

"Pasokan cabai ke Kota Bengkulu berkurang, baik pasokan petani lokal maupun dari provinsi lain," kata Nur Amanah, penjual cabai di Pasar Minggu Kota Bengkulu, Senin.

Menurut Nur Amanah biasanya setiap hari dirinya mendapatkan 100 kilogram cabai merah serta 50 kilogram cabai hijau dari penyuplai cabai.

"Sudah tiga hari ini kami hanya mendapatkan jatah 30 kg per pedagang dari penyuplai," kata dia.

Berdasarkan keterangan dari penyuplai cabai yang diterima Nur, kurangnya stok disebabkan pasokan cabai dari Provinsi Lampung tidak masuk ke Kota Bengkulu.

"Karena cabai kurang, pedagang terpaksa menaikkan harga, dan rata-rata seluruh pedagang cabai di Pasar Minggu menaikkan harga hingga Rp4.000, bahkan ada yang lebih dari itu," kata dia.

Harga jual pedagang minggu lalu berkisar Rp30.000--Rp32.000. Namun, tiga hari terakhir pedagang mulai menjual dengan harga RP36.000 per kilogram cabai, sedangkan harga cabai hijau Rp32.000 dan cabai rawit Rp28.000 per kilogram.

"Kalau pasokan masih tetap sedikit, kemungkinan harganya akan melonjak lagi," kata Nur.

Naiknya harga cabai selain diakibatkan kekurangan pasokan dari Provinsi Lampung, menurut pedagang cabai Supari, juga disebabkan pedagang pengumpul di sentra produksi lokal, yakni Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang, Provinsi Bengkulu, banyak mengirim cabai ke luar Bengkulu, antara lain daerah Sumsel dan Jambi.

"Pasokan ke Bengkulu dikurangi jatahnya, untuk produksi cabai petani perorangan juga tidak rutin, mereka menjual hanya menjual pada hari Minggu saja," kata dia.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014