Bengkulu (Antara) - Dinas Kesehatan Kota Bengkulu meminta masyarakat mewaspadai kabut asap kiriman dari kebakaran hutan dari Provinsi Riau yang meluas hingga ke kota itu.
"Sudah satu minggu Kota Bengkulu ditutupi kabut asap karena kebakaran hutan di Riau dan kebakaran lahan di Provinsi Jambi terbawa angin sampai ke sini, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dampak buruk asap pada kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Edriwan, Minggu.
Dia mengatakan pengaruh asap yang menyelimuti daerah itu, meningkatkan risiko warga terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
"Selain itu juga bisa menyebabkan iritasi mata, dan juga kecelakaan karena jarak pandang semakin pendek, masyarakat harus berhati-hati berkendara," kata dia.
Dinas kesehatan daerah itu, menurutnya, telah menambah stok ketersedian obat penanganan kasus infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh kabut asap.
"Kami minta seluruh puskesmas dan RS Kota Bengkulu agar memberikan pelayanan maksimal," kata Edriwan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu itu mengimbau kepada seluruh warga agar memperhatikan kesehatan dengan menggunakan masker jika beraktifitas diluar rumah.
Pengaruh kabut asap di Kota Bengkulu juga dirasakan oleh nelayan setempat, salah seorang nelayan, Pendi mengatakan dia bersama rekannya tidak melaut karena jarak pandang terbatas.
"Jarak pandang hanya 400--500 meter saja, sangat susah untuk melaut, sampai kabut asap ini reda, kemungkinan kami hanya memperbaiki alat tangkap ikan serta perawatan kapal," ujarnya.
***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Sudah satu minggu Kota Bengkulu ditutupi kabut asap karena kebakaran hutan di Riau dan kebakaran lahan di Provinsi Jambi terbawa angin sampai ke sini, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dampak buruk asap pada kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Edriwan, Minggu.
Dia mengatakan pengaruh asap yang menyelimuti daerah itu, meningkatkan risiko warga terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
"Selain itu juga bisa menyebabkan iritasi mata, dan juga kecelakaan karena jarak pandang semakin pendek, masyarakat harus berhati-hati berkendara," kata dia.
Dinas kesehatan daerah itu, menurutnya, telah menambah stok ketersedian obat penanganan kasus infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh kabut asap.
"Kami minta seluruh puskesmas dan RS Kota Bengkulu agar memberikan pelayanan maksimal," kata Edriwan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu itu mengimbau kepada seluruh warga agar memperhatikan kesehatan dengan menggunakan masker jika beraktifitas diluar rumah.
Pengaruh kabut asap di Kota Bengkulu juga dirasakan oleh nelayan setempat, salah seorang nelayan, Pendi mengatakan dia bersama rekannya tidak melaut karena jarak pandang terbatas.
"Jarak pandang hanya 400--500 meter saja, sangat susah untuk melaut, sampai kabut asap ini reda, kemungkinan kami hanya memperbaiki alat tangkap ikan serta perawatan kapal," ujarnya.
***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014