Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan jumlah peserta keluarga berencana (KB) aktif di daerah itu saat ini sebanyak 31.545 akseptor.
Kepala DP3APPKB Kabupaten Rejang Lebong Zulfan Efendi di Rejang Lebong, Senin, mengatakan jumlah peserta KB aktif ini tersebar dalam 156 desa/kelurahan di 15 kecamatan terbagi dalam sembilan jenis metode kontrasepsi.
"Jumlah peserta KB aktif di Kabupaten Rejang Lebong sampai dengan April 2022 sebanyak 31.545 akseptor, dengan jenis metode kontrasepsi yang digunakan KB suntik, pil, kondom, implan, IUD, vasektomi, tubektomi, dan KB tradisional," kata dia.
Dia menjelaskan, dari jumlah peserta KB aktif ini terbanyak adalah pengguna alat kontrasepsi suntikan dengan jumlah peserta mencapai 20.465 akseptor, disusul pengguna pil sebanyak 3.097 akseptor, pengguna kondom 1.064 akseptor
Kemudian pengguna implan sebanyak 5.250 akseptor, IUD 857 akseptor, vasektomi yang dulunya disebut modus operasi pria atau MOP sebanyak 61 akseptor, tubektomi yang sebelumnya adalah metode operasi wanita (MOW) sebanyak 546 akseptor, dan metode amenore laktasi (MAL) yakni metode kontrasepsi sementara ada sembilan akseptor, dan metode kontrasepsi tradisional sebanyak 196 akseptor.
Sementara itu untuk peserta KB baru terhitung Januari hingga 10 April 2022 sebanyak 357 akseptor dengan jumlah terbanyak berasal dari Kecamatan Curup Tengah yakni sebanyak 67 akseptor disusul Kecamatan Selupu Rejang 61 akseptor.
Namun, Kecamatan Sindang Beliti Ilir (SBI), Binduriang, dan Curup Timur masih nol akseptor, sedangkan Kecamatan Kota Padang satu akseptor.
Untuk meningkatkan jumlah peserta KB ini pihaknya terus melakukan sosialisasi serta memberikan pelayanan KB gratis melalui puskesmas dan bidan desa serta kegiatan bakti sosial bekerja sama dengan TP-PKK dan Dharma Wanita Kabupaten Rejang Lebong.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Kepala DP3APPKB Kabupaten Rejang Lebong Zulfan Efendi di Rejang Lebong, Senin, mengatakan jumlah peserta KB aktif ini tersebar dalam 156 desa/kelurahan di 15 kecamatan terbagi dalam sembilan jenis metode kontrasepsi.
"Jumlah peserta KB aktif di Kabupaten Rejang Lebong sampai dengan April 2022 sebanyak 31.545 akseptor, dengan jenis metode kontrasepsi yang digunakan KB suntik, pil, kondom, implan, IUD, vasektomi, tubektomi, dan KB tradisional," kata dia.
Dia menjelaskan, dari jumlah peserta KB aktif ini terbanyak adalah pengguna alat kontrasepsi suntikan dengan jumlah peserta mencapai 20.465 akseptor, disusul pengguna pil sebanyak 3.097 akseptor, pengguna kondom 1.064 akseptor
Kemudian pengguna implan sebanyak 5.250 akseptor, IUD 857 akseptor, vasektomi yang dulunya disebut modus operasi pria atau MOP sebanyak 61 akseptor, tubektomi yang sebelumnya adalah metode operasi wanita (MOW) sebanyak 546 akseptor, dan metode amenore laktasi (MAL) yakni metode kontrasepsi sementara ada sembilan akseptor, dan metode kontrasepsi tradisional sebanyak 196 akseptor.
Sementara itu untuk peserta KB baru terhitung Januari hingga 10 April 2022 sebanyak 357 akseptor dengan jumlah terbanyak berasal dari Kecamatan Curup Tengah yakni sebanyak 67 akseptor disusul Kecamatan Selupu Rejang 61 akseptor.
Namun, Kecamatan Sindang Beliti Ilir (SBI), Binduriang, dan Curup Timur masih nol akseptor, sedangkan Kecamatan Kota Padang satu akseptor.
Untuk meningkatkan jumlah peserta KB ini pihaknya terus melakukan sosialisasi serta memberikan pelayanan KB gratis melalui puskesmas dan bidan desa serta kegiatan bakti sosial bekerja sama dengan TP-PKK dan Dharma Wanita Kabupaten Rejang Lebong.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022