Peserta Program Keluarga Berencana (KB) aktif di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, sebagian besar menggunakan alat kontrasepsi suntik menurut data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB).

"Saat ini masih didominasi oleh pengguna alat kontrasepsi jenis suntikan, dari 31.545 peserta KB aktif di Rejang Lebong tercatat sebanyak 20.465 akseptor menggunakan alat kontrasepsi suntikan," kata Kepala DP3APPKB Rejang Lebong Zulfan Efendi saat dihubungi dari Rejang Lebong, Minggu.

Di samping itu, ia memaparkan, ada 5.250 pengguna alat kontrasepsi implan, 3.097 pengguna pil kontrasepsi, 1.064 pengguna kondom, 857 pengguna alat kontrasepsi IUD, 546 akseptor yang menjalani tubektomi, 196 pengguna metode kontrasepsi tradisional, 61 akseptor yang menjalani vasektomi, dan sembilan akseptor yang menggunakan metode amenore laktasi atau menjalani kontrasepsi alami.

Zulfan mengimbau warga menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang seperti implan, IUD, tubektomi, dan vasektomi untuk mengurangi risiko kegagalan program KB.

Ia mengemukakan bahwa alat kontrasepsi jangka panjang masa pemakaiannya hingga tiga tahun sehingga pengguna tidak perlu was-was gagal menjalankan program KB.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022