Beberapa waktu lalu ANTARA berkesempatan untuk menjajal kamera Redmi Note 11 Pro, secara khusus untuk mengikuti tantangan hunting foto dari Xiaomi dengan menggunakan mode 108MP, ultrawide, dan foto portrait.
Sebagai informasi, ini bukan kali pertama Xiaomi menyelipkan kamera utama 108MP. Pada seri sebelumnya kamera ini juga telah hadir di Redmi Note 10 Pro. Saudaranya, Redmi Note 11 Pro 5G juga menggunakan kamera serupa.
Kamera utama pada seri midrange ini tampaknya memang yang dijagokan Xiaomi sebab 108MP biasanya hanya ditemukan di segmen flagship.
ANTARA menjajal mode kamera utama tersebut untuk memotret lanskap gedung dengan kondisi pencahayaan normal di sore hari. Selain memotret di luar ruangan, ANTARA juga menjajal kamera utama itu di dalam ruangan. Keduanya membuahkan hasil yang tidak jauh berbeda.
Foto yang dipotret pada kondisi pencahayaan melimpah dengan kamera utama Redmi Note 11 Pro menghasilkan detail gambar lebih tajam, bahkan tetap bening dan tidak pecah saat diperbesar maupun dipotong (croping). Selain tajam, warna yang dihasilkan juga tampak lebih hidup, sama seperti objek aslinya.
Hal tersebut dimungkinkan berkat resolusi tinggi 108MP dari sensor Samsung ISOCELL HM2. 108MP (mega pixel) berarti dapat diterjemahkan memiliki detail piksel berjumlah 108 juta titik yang terekam dalam sekali jepret.
Walau ISOCELL HM2 bukan sensor terbaru yang dikeluarkan Samsung, penggunaan sensor ini pada kamera ponsel dapat diperhitungkan mengingat resolusi tinggi membantu pengguna menghasilkan foto "daylight" layaknya profesional. Untuk diketahui, sensor dengan resolusi tertinggi dari Samsung yaitu ISOCELL HP1 yang memiliki resolusi 200 MP.
Namun, resolusi tinggi bukan menjadi satu-satunya parameter terbaik pada suatu kamera, terutama kamera ponsel. Selain sensor, kualitas gambar juga dipengaruhi dari penggunaan lensa, proses pengolahan gambar, jumlah cahaya yang masuk melalui bukaan lensa (aperture, disimbolkan dengan huruf "f"), dan sebagainya, termasuk ukuran piksel.
Sensor ISOCELL HM2 memiliki ukuran piksel 0,7 mikrometer. Ukuran piksel tersebut relatif lebih kecil, misalnya saja jika dibandingkan dengan ukuran piksel pada ISOCELL 2LD yang dapat mencapai 1,8 mikrometer atau lebih dari dua kali lipatnya.
Biasanya, jumlah piksel yang lebih banyak belum menjamin foto dengan kondisi pencahayaan malam hari sama bagusnya dengan siang hari. Sebaliknya, resolusi yang lebih rendah biasanya ukuran piksel relatif besar sehingga noise menjadi lebih sedikit. Oleh sebab itu, tak mengherankan gambar yang coba dipotret ANTARA saat malam hari tidak begitu jernih walau masih menggunakan kamera utama Redmi Note 11 Pro.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, ISOCELL HM2 dilengkapi dengan teknologi binning sembilan piksel. Teknologi ini memungkinkan proses penggabungan piksel yang berdekatan di seluruh gambar sehingga dapat mengurangi noise pada fotografi low light.
Untuk memaksimalkan foto malam hari, pengguna Redmi Note 11 Pro juga dapat mengaktifkan night mode agar gambar yang dihasilkan sedikit lebih hidup.
Walau telah tersedia pixel binning serta night mode, foto yang coba dipotret oleh ANTARA masih terdeteksi noise, terutama noise menjadi semakin jelas ketika menggunakan perbesaran kamera hingga beberapa kali.
ANTARA juga menjajal mode portrait dan kamera ultrawide 8 MP dengan bidang pandang 118 derajat pada Redmi Note 11 Pro. Secara umum, hasilnya pun cukup baik dalam kondisi pencahayaan yang cukup.
Redmi Note 11 Pro mengusung konsep “quad camera”. Selain kamera utama dan ultrawide, ponsel juga dilengkapi kamera telemakro 2MP dan depth 2MP. Pada bagian depan, ponsel juga dilengkapi kamera selfie 16 MP (wide) dengan ukuran piksel 1,0 mikrometer.
Umumnya, jenis kamera yang wajib hadir pada ponsel pintar hanya tiga, yaitu kamera belakang utama, kamera belakang ultrawide, dan kamera depan atau selfie. Sebetulnya, pemilihan jenis kamera pada ponsel dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Maka apabila calon pengguna tengah menimbang-nimbang jenis dan jumlah kamera pada ponsel, sebaiknya dipertimbangkan juga apakah jenis telemakro atau depth memang dibutuhkan pengguna, terutama untuk keseharian.
Mengingat jumlah kamera pada ponsel bukanlah segalanya, tak mengherankan "kakak" Redmi Note 11 Pro, yaitu Redmi Note 11 Pro 5G, hanya menghadirkan tiga jenis kamera, yaitu kamera utama (wide), ultrawide, dan makro.
Jika disimpulkan, kamera pada Redmi Note 11 Pro memang bukan yang terbaik tetapi masih dapat diandalkan untuk penggunaan normal sehari-hari. Pehobi fotografi lanskap atau portrait juga bisa mengandalkan dan memaksimalkan kamera utamanya.
Saat ini di pasaran Indonesia, Redmi Note 11 Pro dipatok seharga Rp3.499.000 untuk varian 6GB+128GB serta Rp3.799.000 untuk varian 8GB+128GB.
Dengan harga yang relatif standar, pengguna dapat menikmati sejumlah keunggulan lainnya seperti layar AMOLED selebar 6,67 inci sehingga tampilan visual lebih memuaskan, refresh rate 120Hz dan touch sampling rate hingga 360Hz, serta baterai berkapasitas 5020mAh yang tahan lama. Adapun varian warna Redmi Note 11 Pro yang tersedia juga cukup menarik antara lain Graphite Gray, Polar White, dan Star Blue.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Sebagai informasi, ini bukan kali pertama Xiaomi menyelipkan kamera utama 108MP. Pada seri sebelumnya kamera ini juga telah hadir di Redmi Note 10 Pro. Saudaranya, Redmi Note 11 Pro 5G juga menggunakan kamera serupa.
Kamera utama pada seri midrange ini tampaknya memang yang dijagokan Xiaomi sebab 108MP biasanya hanya ditemukan di segmen flagship.
ANTARA menjajal mode kamera utama tersebut untuk memotret lanskap gedung dengan kondisi pencahayaan normal di sore hari. Selain memotret di luar ruangan, ANTARA juga menjajal kamera utama itu di dalam ruangan. Keduanya membuahkan hasil yang tidak jauh berbeda.
Foto yang dipotret pada kondisi pencahayaan melimpah dengan kamera utama Redmi Note 11 Pro menghasilkan detail gambar lebih tajam, bahkan tetap bening dan tidak pecah saat diperbesar maupun dipotong (croping). Selain tajam, warna yang dihasilkan juga tampak lebih hidup, sama seperti objek aslinya.
Hal tersebut dimungkinkan berkat resolusi tinggi 108MP dari sensor Samsung ISOCELL HM2. 108MP (mega pixel) berarti dapat diterjemahkan memiliki detail piksel berjumlah 108 juta titik yang terekam dalam sekali jepret.
Walau ISOCELL HM2 bukan sensor terbaru yang dikeluarkan Samsung, penggunaan sensor ini pada kamera ponsel dapat diperhitungkan mengingat resolusi tinggi membantu pengguna menghasilkan foto "daylight" layaknya profesional. Untuk diketahui, sensor dengan resolusi tertinggi dari Samsung yaitu ISOCELL HP1 yang memiliki resolusi 200 MP.
Namun, resolusi tinggi bukan menjadi satu-satunya parameter terbaik pada suatu kamera, terutama kamera ponsel. Selain sensor, kualitas gambar juga dipengaruhi dari penggunaan lensa, proses pengolahan gambar, jumlah cahaya yang masuk melalui bukaan lensa (aperture, disimbolkan dengan huruf "f"), dan sebagainya, termasuk ukuran piksel.
Sensor ISOCELL HM2 memiliki ukuran piksel 0,7 mikrometer. Ukuran piksel tersebut relatif lebih kecil, misalnya saja jika dibandingkan dengan ukuran piksel pada ISOCELL 2LD yang dapat mencapai 1,8 mikrometer atau lebih dari dua kali lipatnya.
Biasanya, jumlah piksel yang lebih banyak belum menjamin foto dengan kondisi pencahayaan malam hari sama bagusnya dengan siang hari. Sebaliknya, resolusi yang lebih rendah biasanya ukuran piksel relatif besar sehingga noise menjadi lebih sedikit. Oleh sebab itu, tak mengherankan gambar yang coba dipotret ANTARA saat malam hari tidak begitu jernih walau masih menggunakan kamera utama Redmi Note 11 Pro.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, ISOCELL HM2 dilengkapi dengan teknologi binning sembilan piksel. Teknologi ini memungkinkan proses penggabungan piksel yang berdekatan di seluruh gambar sehingga dapat mengurangi noise pada fotografi low light.
Untuk memaksimalkan foto malam hari, pengguna Redmi Note 11 Pro juga dapat mengaktifkan night mode agar gambar yang dihasilkan sedikit lebih hidup.
Walau telah tersedia pixel binning serta night mode, foto yang coba dipotret oleh ANTARA masih terdeteksi noise, terutama noise menjadi semakin jelas ketika menggunakan perbesaran kamera hingga beberapa kali.
ANTARA juga menjajal mode portrait dan kamera ultrawide 8 MP dengan bidang pandang 118 derajat pada Redmi Note 11 Pro. Secara umum, hasilnya pun cukup baik dalam kondisi pencahayaan yang cukup.
Redmi Note 11 Pro mengusung konsep “quad camera”. Selain kamera utama dan ultrawide, ponsel juga dilengkapi kamera telemakro 2MP dan depth 2MP. Pada bagian depan, ponsel juga dilengkapi kamera selfie 16 MP (wide) dengan ukuran piksel 1,0 mikrometer.
Umumnya, jenis kamera yang wajib hadir pada ponsel pintar hanya tiga, yaitu kamera belakang utama, kamera belakang ultrawide, dan kamera depan atau selfie. Sebetulnya, pemilihan jenis kamera pada ponsel dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Maka apabila calon pengguna tengah menimbang-nimbang jenis dan jumlah kamera pada ponsel, sebaiknya dipertimbangkan juga apakah jenis telemakro atau depth memang dibutuhkan pengguna, terutama untuk keseharian.
Mengingat jumlah kamera pada ponsel bukanlah segalanya, tak mengherankan "kakak" Redmi Note 11 Pro, yaitu Redmi Note 11 Pro 5G, hanya menghadirkan tiga jenis kamera, yaitu kamera utama (wide), ultrawide, dan makro.
Jika disimpulkan, kamera pada Redmi Note 11 Pro memang bukan yang terbaik tetapi masih dapat diandalkan untuk penggunaan normal sehari-hari. Pehobi fotografi lanskap atau portrait juga bisa mengandalkan dan memaksimalkan kamera utamanya.
Saat ini di pasaran Indonesia, Redmi Note 11 Pro dipatok seharga Rp3.499.000 untuk varian 6GB+128GB serta Rp3.799.000 untuk varian 8GB+128GB.
Dengan harga yang relatif standar, pengguna dapat menikmati sejumlah keunggulan lainnya seperti layar AMOLED selebar 6,67 inci sehingga tampilan visual lebih memuaskan, refresh rate 120Hz dan touch sampling rate hingga 360Hz, serta baterai berkapasitas 5020mAh yang tahan lama. Adapun varian warna Redmi Note 11 Pro yang tersedia juga cukup menarik antara lain Graphite Gray, Polar White, dan Star Blue.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022