Kepahiang (Antara) - Pemerintah Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, mengevaluasi keberadaan puluhan usaha tambang galian C yang beroperasi di daerah itu.

"Saat ini usaha tambang galian C yang beroperasi dalam delapan kecamatan di Kepahiang jumlahnya mencapai 30 unit, usaha tambang ini terdiri dari tambang pasir dan batu. Dari jumlah ini disinyalir sebagian besar beroperasi tanpa izin sehingga keberadaannya akan ditutup dan untuk tambang lainnya akan dilakukan evaluasi," kata Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kepahiang M Syafik di Kepahiang, Sabtu.

Evaluasi usaha tambang yang dilakukan daerah tersebut kata dia, di samping untuk mendata perizinan usaha tambang juga bertujuan menertibkan usaha tambang galian C illegal dan mencegah kerusakan alam maupun pencemaran lingkungan yang diakibatkan penambangan liar.

Untuk itu pihaknya akan menggelar operasi penertiban bersama dengan pihak Polres Kepahiang, usaha tambang yang tidak memiliki izin ini nantinya akan dilakukan pentutupan dan baru diperbolehkan beroperasi jika sudah memiliki perizinan serta jaminan tidak menjaga kelestarian lingkungan disekitar usaha tambang.

Usaha tambang ini tambah dia, sebagian besar belum memiliki izin maupun usaha yang perizinannya sudah habis masa berlakunya namun masih beroperasi, untuk para pengusaha ini diminta untuk segera mengurus perizinannya ke pemkab setempat.

Sementara itu menurut Sumartono (33) warga Kecamatan Ujan Mas, penertiban tambang galian C di daerah itu semestinya dilakukan secara menyeluruh bukan distau tempat saja, mengingat usaha ini beroperasi hampir diberbagai tempat sehingga berpotensi merusak lingkungan.

"Sebelumnya pada awal 2014 lalu pihak Pemkab Kepahiang bersama pihak Polres Kepahiang sudah melakukan penertiban tambang galian C yang tidak berizin, tapi itu cuma dilakukan di satu tempat saja sedangkan dilokasi lainnya masih ada tambang serupa yang tetap beroperasi, sehingga kesannya penertiban ini tebang pilih," ujarnya.***3***

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014