Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Hendra Wahyudiansyah menyatakan daerah itu pada tahun ini meniadakan kegiatan gelar griya atau open house guna menghindari penyebaran COVID-19.

"Kita mengikuti surat edaran dari pemerintah pusat yang menyebutkan kepala daerah dan wakil kepala daerah, pejabat instansi tidak melaksanakan open house, karena dikhawatirkan bisa menyebabkan kerumunan," kata Wabup Hendra Wahyudiasyah usai mengikuti Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di Masjid Agung Baitul Makmur Rejang Lebong, Senin.

Dia mempersilakan masyarakat yang akan melakukan silahturahmi asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah kali ini, kata dia, menjadi sangat istimewa karena bisa melakukan shalat Ied berjamaah 100 persen, mengingat dua tahun sebelumnya masih dilakukan pembatasan karena penyebaran COVID-19.

Dia berharap, pandemi COVID-19 di Tanah Air bisa selesai setelah masyarakat semuanya mengikuti vaksinasi massal baik pemberian dosis 1, 2 dan dosis 3 (booster) sehingga tidak ada lagi pembatasan maupun penggunaan masker.

"Alhamdulillah untuk Kabupaten Rejang Lebong capaian vaksinasinya cukup signifikan, hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti vaksinasi massal yang diselenggarakan pemerintah," terangnya.

Sementara itu, pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di daerah itu dipusatkan di Masjid Agung Baitul Makmur Rejang Lebong yang diikuti seribuan jamaah, di mana bertindak selaku imam Samiri dan khatib Anton Sujarwo.

Sedangkan untuk Bupati Rejang Lebong Syamsul Effendi bersama sejumlah pejabat daerah lainnya melaksanakan Shalat Ied berjamaah di Lapangan Setia Negara Curup.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022