Petani di Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, membutuhkan sarana pompanisasi untuk menyuburkan areal pertanian padi di wilayah ini, terutama pada musim kemarau.
 
"Petani di wilayah ini butuh sarana pompanisasi karena petani kesulitan mendapatkan air untuk pengairan sawahnya. Petani di wilayah ini mengandalkan air hujan untuk pengairan sawahnya," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.
 
Saat ini, kalangan petani di Kecamatan Ipuh memiliki lahan persawahan seluas 200 hektare. Selama ini, lahan tersebut mengandalkan air hujan untuk sumber pengairan lahan pertanian padi.
 
Menurut dia, petani pernah direncanakan untuk mendapatkan program pompanisasi dari pemerintah pusat pada 2022, tetapi program tersebut batal dilaksanakan, karena sarana pompanisasi belum memadai.
 
Ia menjelaskan, ukuran mesin pompa untuk pengairan lahan persawahan yang dimiliki petani setempat dalam program pompanisasi ini baru mencakup 6,5 power kuda atau PK.
 
Padahal, menurut Apriansyah, daerah ini membutuhkan mesin pompa berukuran besar untuk mengambil air yang dialirkan ke sawah. 

Keberadaan sistem pompanisasi yang memadai sangat dibutuhkan petani di wilayah Ipuh, mengingat kawasan ini potensial untuk menghasilkan produksi padi yang berkualitas.
 
Oleh karena itu, pihaknya juga akan mengusulkan sarana pompanisasi bagi areal pertanian padi di APBD perubahan 2022 untuk rumah penyimpanan mesin pompa.

Sebelumnya, petani sawah tadah hujan di wilayah Kecamatan Ipuh pernah menerima bantuan mesin pompa, tetapi mesin itu dicuri karena tidak memiliki bangunan rumah.

"Mesin pompa tersebut butuh bangunan rumah untuk dudukan dan mengamankan mesin tersebut dari pencurian, termasuk sarana pertanian lainnya, sementara bantuan dari pemerintah tersebut hanya mesin pompa," ujarnya.
 
Terkait fasilitas pompanisasi, pihaknya juga akan mengusulkan anggaran pemasangan jaringan listrik dan pembangunan jaringan pipa untuk pengairan sawah milik petani di wilayah ini.
 
 
 
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022