Bengkulu (Antara) - Tim medis Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu mengamputasi kaki kanan depan harimau Sumatera (Phantera tigris Sumatrae) yang luka parah hingga membusuk akibat terkena jerat pemburu liar, Sabtu.

"Empat jari harimau tersebut terpaksa diamputasi karena sudah membusuk," kata dokter Satwa BKSDA Erni Suyanti Musabine usai memimpin operasi satwa liar itu, di Kantor BKSDA Bengkulu.

Ia mengatakan, jika tidak diamputasi, bakteri yang ada pada kaki kanan tersebut dapat menjalar ke bagian tubuh lain, hingga mengakibatkan kematian.

Harimau betina yang diberi nama Elsa itu diselamatkan dari kawasan hutan produksi terbatas di dekat Desa Beriang Tinggi Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur.

Informasi awal tentang harimau yang terjerat itu diperoleh dari staf Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu saat mengukur batas Hak Guna Usaha (HGU) PT Dinamika Selaras Jaya, perusahaan perkebunan sawit swasta.

Meski kaki kanan depan membusuk, fisik satwa langka itu cukup bagus, kulit tidak kusam dan badan gemuk.

Erni mengatakan melihat kondisi kaki yang membusuk, harimau betina itu diperkirakan sudah tiga hari terjerat sling.

Usai operasi, satwa langka itu butuh perawatan hingga tiga pekan untuk penyembuhan.

"Butuh sekitar tiga minggu agar harimau ini bisa menapakkan lagi kakinya," tambahnya.

Dengan kondisi kaki yang diamputasi, Erni memperkirakan akan sulit bagi harimau itu untuk mencari mangsa bila dilepasliarkan ke kawasan hutan.

Namun dari hasi penelitian dan foto yang dipasang di kawasan hutan atau "kamera trap" oleh sejumlah lembaga, bahwa harimau dengan tiga kaki masih dapat bertahan di kawasan hutan. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014