Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu meminta warga Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong untuk mewaspadai adanya serangan binatang buas jenis beruang di wilayah itu.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari saat dihubungi di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan pihaknya belum menerima laporan adanya warga Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) yang diserang beruang, pada Senin pagi (16/9) kemarin saat berada di kebun.
"Kami belum menerima laporan warga yang diserang beruang tersebut, di mana lokasi kejadiannya dekat dengan kawasan TNKS. Jadi warga sekitar lokasi kejadian kita himbau untuk selalu waspada dan berhati-hati saat pergi ke kebun," kata dia.
Dia menjelaskan, adanya beruang yang menyerang warga ini karena hewan dilindungi itu tengah mencari makanan, seperti buah nangka atau kelapa yang bisa dimakan buah maupun umbutnya.
"Mungkin di hutan makanannya sudah menipis sehingga mencari makan ke kampung-kampung untuk mempertahankan hidupnya," terang dia.
Menurut dia, beruang itu sendiri kalau sudah berhadap-hadapan dengan manusia akan menyerang, tetapi kalau berada jauh bisa disoraki atau berteriak maka beruangnya akan lari dan menghindar.
"Disarankan kepada masyarakat jika ada beruang di kebun mereka untuk melakukan pengusiran dengan bunyi-bunyian menggunakan meriam bambu atau petasan, karena beruang takut dengan bunyi-bunyian," jelas Said.
Sementara itu Kasi Humas Polres Rejang Lebong AKP Sinar Simanjuntak menjelaskan, warga Desa Kasie Kasubun, Kecamatan PUT yang diduga diserang beruang ini ialah Mat Nur (60) yang kesehariannya berprofesi sebagai petani karet. Korban diserang beruang sekitar pukul 07.00 WIB saat sedang menyadap karet di kebunnya.
"Korban diterkam binatang buas yang diduga beruang berwarna hitam dari arah belakang. Korban melakukan perlawanan dan berupaya melepaskan diri dari gigitan beruang di bagian punggung sebelah kanan," jelas dia.
Setelah berhasil melepaskan diri dari gigitan beruang ini, korban kemudian berlari ke arah desa dan meminta pertolongan warga. Korban langsung dibawa ke bidan desa guna diberikan penanganan medis sementara, dan kemudian dibawa puskesmas setempat.
Akibat kejadian Mat Nur mengalami luka bekas gigitan sebanyak lima titik di bagian punggung sebelah kanan. Kondisi korban sendiri saat ini sudah stabil dan beristirahat di rumahnya, dan belum berani ke kebun lagi karena diperkirakan beruangnya belum pergi.
BKSDA Bengkulu sampaikan tips mengusir beruang yang mendekati permukiman
Rabu, 18 September 2024 21:57 WIB 1377