Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) Sanitation and Water for All (SWA) 2022 yang akan dilaksanakan di Jakarta pada 18-19 Mei 2022.

Presiden RI Joko Widodo diagendakan membuka pertemuan menteri terbesar yang diadakan di Tanah Air tersebut, dengan konfirmasi kehadiran tak kurang dari 80 menteri dari seluruh dunia.

“Pertemuan ini telah diadakan Sanitation and Water for All, selaku kemitraan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setiap dua tahun, sejak 2010," ujar Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Josaphat Rizal Primana dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan tahun ini merupakan pertama kalinya SMM membahas kaitan air minum dan sanitasi dengan tiga krisis, yaitu pandemi COVID-19, darurat iklim yang meningkat, dan ekonomi global yang sedang berjuang dalam kaitannya dengan komitmen pembangunan berkelanjutan.

Ketiga krisis tersebut berkaitan erat dengan akses masyarakat atas air dan sanitasi, serta perlunya investasi untuk memastikan akses tersebut dapat dicapai. Pasalnya, hampir 90 persen bencana iklim terkait dengan air, termasuk banjir, kekeringan, dan kualitas air yang memburuk.

Di Indonesia, sepanjang 2007-2019, bencana yang berhubungan dengan air, selain menyebabkan banyak korban jiwa, juga menimbulkan kerugian ekonomi rata-rata 2 miliar dolar AS sampai 3 miliar dolar AS setiap tahunnya.

Padahal, berdasarkan kajian Bank Dunia, sumber daya dan layanan air menjadi kunci untuk mempertahankan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan pendapatan per kapita di Indonesia.

Maka dari itu, Direktur Perumahan dan Pemukiman Kementerian PPN/Bappenas Tri Dewi Virgiyanti menilai investasi di sektor air dan sanitasi menjadi hal yang sangat penting jika Indonesia ingin masuk dalam lima besar ekonomi dunia, sesuai Visi Indonesia 2045.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah membuat kemajuan besar dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi, dengan 80,29 persen masyarakat terlayani sanitasi yang layak dan 7,25 persen sanitasi yang dikelola dengan aman hingga akhir 2021.

Sementara, air minum telah mencapai 90,21 persen akses layak dengan 11,9 persen di antaranya aman.

"SMM 2022 dimaksudkan sebagai momentum untuk mendorong komitmen pemenuhan akses aman air minum dan sanitasi, sekaligus kesempatan berbagi keberhasilan Indonesia dan upaya berkelanjutan dengan negara lain,” kata Tri.

Untuk itu, ia mengatakan SMM 2022 akan menjadi wadah bagi para pemimpin politik seluruh dunia untuk mendiskusikan strategi, komitmen, kerja sama, dan kolaborasi untuk memprioritaskan investasi air minum dan sanitasi.

Pada akhirnya, semua ini akan mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya tujuan keenam, yaitu menyediakan akses air minum dan sanitasi aman dan berkelanjutan bagi semua.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022