Sebanyak 300 lebih umat Budha di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, menyambut dan merayakan hari Tri Suci Waisak ke 2566 Tahun Budhanis (TB) dengan melakukan prosesi Waisak yaitu berjalan kaki mengelilingi Vihara.

Ketua Lembaga Pandita Provinsi Bengkulu, Romo Sunli di Bengkulu, Senin, mengatakan pada perayaan Waisak tahun ini umat Budha dapat mengikuti serangkaian prosesi perayaan Waisak sejak awal hingga akhir.
 
Prosesi tersebut kembali dilakukan umat Budha di Provinsi Bengkulu setelah dua tahun tidak diperbolehkan melakukan kegiatan keagamaan yang menimbulkan keramaian akibat adanya pandemi COVID-19.
 
"Sebab selama dua tahun terakhir perayaan Waisak di Vihara Budhayana dibatasi akibat pandemi COVID-19," kata Sunli.
 
Salah satu rangkaian prosesi Waisak yang dapat diikuti umat Budha di Provinsi Bengkulu pada tahun ini yaitu prosesi Pradaksina yang pada tahun sebelumnya tidak dapat dilakukan.
 
Sebab pada dua tahun sebelumnya, proses tersebut hanya dilakukan oleh perangkat lembaga ataupun pengurus majelis Budhayana saja.
 
Lanjut Sunli, umat Budha di Kota Bengkulu mengelilingi Vihara Budhayana yang terletak di Kampung China.
 
Umat Budha mengelilingi vihara tersebut dengan berjalan kaki untuk melangsungkan prosesi Pradaksina sambil memegang dupa.
 
Salah satu umat Budha, Tusin mengatakan bahwa sejumlah perayaan hari besar umat Budha seperti hari Tri Suci Waisak dapat digelar tanpa ada pembatasan.
 
"Untuk tahun ini perayaan Waisak dapat dilakukan secara meriah dan bersuka cita tidak seperti perayaan Waisak dua tahun lalu," ujarnya.
 
Setelah melakukan prosesi Pradaksina, umat Budha melangsungkan prosesi Yifo yang merupakan kegiatan pemandian patung Budha.
 
Serta prosesi Waisak Puja yaitu pemberian persembahan ke altar Budha dengan berbagai macam persembahan luhur.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022