Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meminta kalangan masyarakat daerah itu untuk mewaspadai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Syahfawi saat dihubungi di Rejang Lebong, Senin, mengatakan adanya perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan biasanya menyebabkan warga yang terserang DBD akan meningkat.
"Kasus warga yang terserang DBD terhitung Januari hingga saat ini sudah ada 23 kasus. Warga diminta untuk mewaspadainya agar penyebarannya tidak semakin meluas," kata dia.
Dia menjelaskan, kendati saat ini sudah ada 23 kasus warga dari 15 kecamatan di Rejang Lebong yang dinyatakan terserang DBD, namun belum ada yang dinyatakan meninggal dunia.
Kalangan masyarakat daerah itu, kata dia, harus melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan gotong royong membersihkan saluran pembuangan air, kemudian menjaga kebersihan lingkungan.
Masyarakat setempat diminta melakukan gerakan 3M plus yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas, yang nantinya bisa menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk, serta menaburkan bubuk abate.
Untuk mencegah peningkatan penyebaran kasus DBD tersebut, pihaknya telah melakukan kegiatan promosi kesehatan (promkes) melalui kader-kader juru pemantau jentik (jumantik) yang sudah dibentuk pada tingkat desa/kelurahan untuk memberikan sosialisi kepada warga.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Syahfawi saat dihubungi di Rejang Lebong, Senin, mengatakan adanya perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan biasanya menyebabkan warga yang terserang DBD akan meningkat.
"Kasus warga yang terserang DBD terhitung Januari hingga saat ini sudah ada 23 kasus. Warga diminta untuk mewaspadainya agar penyebarannya tidak semakin meluas," kata dia.
Dia menjelaskan, kendati saat ini sudah ada 23 kasus warga dari 15 kecamatan di Rejang Lebong yang dinyatakan terserang DBD, namun belum ada yang dinyatakan meninggal dunia.
Kalangan masyarakat daerah itu, kata dia, harus melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan gotong royong membersihkan saluran pembuangan air, kemudian menjaga kebersihan lingkungan.
Masyarakat setempat diminta melakukan gerakan 3M plus yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas, yang nantinya bisa menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk, serta menaburkan bubuk abate.
Untuk mencegah peningkatan penyebaran kasus DBD tersebut, pihaknya telah melakukan kegiatan promosi kesehatan (promkes) melalui kader-kader juru pemantau jentik (jumantik) yang sudah dibentuk pada tingkat desa/kelurahan untuk memberikan sosialisi kepada warga.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022