Lebak (Antara) - Petani Kabupaten Lebak, Banten, mendirikan desa wisata durian untuk menarik pengunjung dari luar daerah sehingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
"Kami optimistis tahun depan banyak pengunjung datang ke sini untuk mengonsumsi durian unggul hasil budi daya petani," kata Ketua Kelompok Tani Desa Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Hendi Suhendi, Jumat.
Ia mengatakan bahwa saat ini pengembangan desa wisata durian memiliki areal tanaman seluas 20 hektare dengan populasi sebanyak 2.000 pohon.
Mereka petani rata-rata menanam durian itu sebanyak 100 pohon per hektare dan jika musim panen bisa produksi sebanyak 20 buah per pohon.
Apabila buah durian tersebut di pasaran seharga Rp50.000/buah, kata dia, petani dapat menghasilkan sebesar Rp1 juta/pohon.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong warga Desa Sangkanwangi terus mengembangkan tanaman durian unggul hasil persemaian petani setempat.
"Kami yakin desa wisata durian ini dapat mendongkrak ekonomi masyarakat juga dapat mengatasi kemiskinan," katanya.
Menurut dia, budi daya durian unggul jenis otong, hepi dan matahari karena memiliki nilai jual tinggi di pasaran.
Durian otong, hepi, dan matahari merupakan produk unggulan lokal yang dikembangkan petani Desa Sangkanwangi Kecamatan Leuwidamar.
Saat ini, hampir semua petani di daerah setempat menanam durian itu di lahan miliknya karena bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Kelebihan durian lokal tersebut tanpa biji dengan buah tebal, rasanya manis, dan beraroma, katanya.
"Kami mengembangkan budi daya durian lokal itu guna mengantisipasi produk-produk impor," katanya.
Ia menyebutkan durian yang dikembangkan petani setempat sudah memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Banten.
Oleh karena itu, kata dia, mutu buah durian unggulan daerah tersebut tentu tidak diragukan lagi. Bahkan, petani sudah menjalin kerja sama dengan pengusaha supermarket di Provinsi Banten.
Mereka pengusaha siap menampung produk durian unggul asal Desa Sangkanwangi Kabupaten Lebak.
Pihaknya terus mengembangkan buah durian sebagai produk lokal yang harus dijadikan kebanggaan, juga dapat meningkatkan ekonomi petani, dan bahkan kualitasnya tidak kalah dengan durian impor.
Desa wisata durian itu diharapkan banyak warga luar daerah datang ke tempat itu hanya untuk menikmati buah durian.
"Durian otong, hepi, dan matahari memiliki keunggulan tersendiri, baik rasa maupun aromanya juga tanpa biji," katanya.
Petani Leuwidamar Ahmad mengaku bahwa dirinya mengembangkan durian unggulan itu di areal seluas 1,5 hektare. Dia memperkirakan memanen buah itu pada tahun 2015.
"Kami berharap durian itu bisa dipanen dan tidak terserang hama dan penyakit," katanya.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Yuntani mengaku bahwa pihaknya selama ini durian otong dan matahari menjadikan produk unggulan daerah dan dapat mendongkrak kesejahteraan petani.
Sentra durian lokal tersebar di Kecamatan Leuwidamar, Sobang, Muncang, Bojongmanik, Cirinten, dan Gunungkencana.
Daerah itu setiap tahun sebagai sentra penghasil durian terbesar di Banten.
"Selama ini produksi durian asal Kabupaten Lebak dipasok keluar daerah, seperti Jakarta dan Tangerang," katanya. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Kami optimistis tahun depan banyak pengunjung datang ke sini untuk mengonsumsi durian unggul hasil budi daya petani," kata Ketua Kelompok Tani Desa Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Hendi Suhendi, Jumat.
Ia mengatakan bahwa saat ini pengembangan desa wisata durian memiliki areal tanaman seluas 20 hektare dengan populasi sebanyak 2.000 pohon.
Mereka petani rata-rata menanam durian itu sebanyak 100 pohon per hektare dan jika musim panen bisa produksi sebanyak 20 buah per pohon.
Apabila buah durian tersebut di pasaran seharga Rp50.000/buah, kata dia, petani dapat menghasilkan sebesar Rp1 juta/pohon.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong warga Desa Sangkanwangi terus mengembangkan tanaman durian unggul hasil persemaian petani setempat.
"Kami yakin desa wisata durian ini dapat mendongkrak ekonomi masyarakat juga dapat mengatasi kemiskinan," katanya.
Menurut dia, budi daya durian unggul jenis otong, hepi dan matahari karena memiliki nilai jual tinggi di pasaran.
Durian otong, hepi, dan matahari merupakan produk unggulan lokal yang dikembangkan petani Desa Sangkanwangi Kecamatan Leuwidamar.
Saat ini, hampir semua petani di daerah setempat menanam durian itu di lahan miliknya karena bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Kelebihan durian lokal tersebut tanpa biji dengan buah tebal, rasanya manis, dan beraroma, katanya.
"Kami mengembangkan budi daya durian lokal itu guna mengantisipasi produk-produk impor," katanya.
Ia menyebutkan durian yang dikembangkan petani setempat sudah memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Banten.
Oleh karena itu, kata dia, mutu buah durian unggulan daerah tersebut tentu tidak diragukan lagi. Bahkan, petani sudah menjalin kerja sama dengan pengusaha supermarket di Provinsi Banten.
Mereka pengusaha siap menampung produk durian unggul asal Desa Sangkanwangi Kabupaten Lebak.
Pihaknya terus mengembangkan buah durian sebagai produk lokal yang harus dijadikan kebanggaan, juga dapat meningkatkan ekonomi petani, dan bahkan kualitasnya tidak kalah dengan durian impor.
Desa wisata durian itu diharapkan banyak warga luar daerah datang ke tempat itu hanya untuk menikmati buah durian.
"Durian otong, hepi, dan matahari memiliki keunggulan tersendiri, baik rasa maupun aromanya juga tanpa biji," katanya.
Petani Leuwidamar Ahmad mengaku bahwa dirinya mengembangkan durian unggulan itu di areal seluas 1,5 hektare. Dia memperkirakan memanen buah itu pada tahun 2015.
"Kami berharap durian itu bisa dipanen dan tidak terserang hama dan penyakit," katanya.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Yuntani mengaku bahwa pihaknya selama ini durian otong dan matahari menjadikan produk unggulan daerah dan dapat mendongkrak kesejahteraan petani.
Sentra durian lokal tersebar di Kecamatan Leuwidamar, Sobang, Muncang, Bojongmanik, Cirinten, dan Gunungkencana.
Daerah itu setiap tahun sebagai sentra penghasil durian terbesar di Banten.
"Selama ini produksi durian asal Kabupaten Lebak dipasok keluar daerah, seperti Jakarta dan Tangerang," katanya. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014