Bengkulu (Antara) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu Rusdi Bakar mengatakan sebanyak 2.460 orang guru mengawasi Ujian Nasional (UN) di Provinsi Begkulu pada 14 April hingga 16 April 2014.

"Ada 2.460 orang pengawas dari kalangan guru, masih ada pengawas independen," katanya di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan para guru pengawas tersebut termasuk yang bertugas di Pulau Enggano Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara, yang berjarak 106 mil dari Kota Bengkulu.

Para pengawas tersebut kata dia mengawasi pelaksanaan UN di 845 ruangan di sekolah-sekolah penyelenggara UN di 10 kabupaten dan kota.

"Mereka bukan guru mata pelajaran yang diujikan pada hari pelaksanaan UN berlangsung," ujarnya.

Para pengawas tersebut tambahnya dalam kondisi sehat, berperilaku disiplin, jujur bertanggung jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan.

Selain pengawas ruangan, masing-masing sekolah juga diawasi oleh pengawas yang ditunjuk dari Perguruan Tinggi Negeri.

Tugas para pengawas sudah diatur prosedur operasional standar yaitu menjaga dan mengawasi kesesuaian pelaksanaan UN.

Lebih lanjut ia mengatakan para pengawas tersebut akan diberikan uang transpor sebesar Rp50 ribu untuk setiap mata pelajaran yang diujikan.

"Dana transportasi ini berasal dari APBN," ucapnya.

Wakil Direktur Intelijen Keamanan Polda Bengkulu AKBP Yudi Hermawan mengatakan personel kepolisian juga akan mengawasi dan mengamankan pelaksanaan UN di daerah itu.

"Mulai dari pendistribusian soal sudah dikawal dan diamankan kepolisian, sampai pelaksanaan," katanya.

Saat pelaksanaan ujian, sebanyak dua anggota polisi akan mengawal satu sekolah.

Sementara di wilayah rawan konflik akan ditempatkan dua polisi di setiap sekolah pelaksana UN.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014